WahanaNews.co | Pemandangan mengerikan terlihat di wilayah Laut China Selatan,
saat Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) menghujani kawasan
tersebut dengan ribuan amunisi.
Militer China mengerahkan pesawat
pembom andalannya dalam aksi yang digelar Senin (24/4/2021).
Baca Juga:
Inovasi Crowdsourcing Maritim di Tengah Konflik Natuna
Menurut laporan yang dikutip dari Global Times, Angkatan Laut Tentara
Pembebasan Rakyat China menurunkan selusin pesawat pembom Xian JH-7.
Pesawat andalan militer China ini
menembakkan ribuan rudal dan amunisi lainnya ke Laut China Selatan, dalam
rangka latihan tempur yang digelar Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan
Rakyat China.
Latihan perang yang diadakan militer
China secara besar-besaran ini hanya berjarak kurang dari sepekan, setelah
diketahui ada kapal perang Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces) masuk secara ilegal ke
teritorial laut China (Tiongkok).
Baca Juga:
Peran Penting Indonesia dalam Menangani Konflik Laut China Selatan (LCS)
Tepatnya Kamis, 20 Mei
2021 lalu, kapal perusak berpeluru kendali USS Curtis Wilbur (DDG-54)
tertangkap radar memasuki Kepulauan Xisha, atau yang dikenal dengan Kepulauan
Paracel.
Meski masih menjadi sengketa, China
mengklaim wilayah tersebut adalah bagian dari teritorialnya.
Pakar militer China, Song Zhongping,
menyatakan bahwa kemungkinan besar latihan kali ini tak ada kaitannya dengan
masuknya kapal perang Amerika ke Kepulauan Xisha itu.
Song meyakini bahwa satu kapal perang
Amerika tidak layak menjadi sasaran tembak pasukan China.
"Itu tidak mungkin terjadi.
Karena, satu kapal AS memiliki kemampuan yang terbatas dan tidak layak menjadi
target," ucap Song.
Sejumlah video beredar di media
sosial, yang menunjukkan bagaimana pesawat-pesawat pembom Xian JH-7 melepaskan
rudal-rudal setelah terbang rendah di atas laut.
Tak hanya itu, pesawat yang sudah
dikembangkan sejak 1988 ini juga menembakkan meriam dan roket ke target yang
telah ditentukan. [dhn]