WahanaNews.co | Juru Bicara perundingan damai Rusia dan Ukraina sekaligus pemilik Chelsea, Roman Abramovich, diduga mengalami keracunan.
Abramovich mengalami keracunan setelah menjadi juru runding bersama salah seorang anggota parlemen Ukraina, Rustem Umerov.
Baca Juga:
Chelsea Resmi Kontrak Sterling 5 Tahun dari Manchester City
Abramovich dan Umerov mengalami gejala yang sama, yakni mata merah dan pengelupasan kulit tangan dan wajah seperti dikutip dari Wall Street Journal.
Analis dari Bellingcat mengonfirmasi Abramovich dan tiga anggota delegasi menghadiri pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia pada 3 Maret.
Abramovich dan orang-orang yang ada di sebuah apartemen di Kyiv menderita peradangan pada mata hingga keesokan harinya.
Baca Juga:
Akuisisi Klub Mandek, Chelsea Terancam Dicoret dari Premier League
Seorang sumber menyebut kelompok garis keras di Moskow yang ingin merusak pembicaraan damai untuk mengakhiri perang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Abramovich menjadi salah satu sosok yang dibicarakan di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi kepada Abramovich pada pekan kedua Maret.
Triliuner itu dihukum lantaran memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia dan dianggap sebagai sekutu Vladimir Putin.
Lantaran sanksi terhadap Abramovich, Chelsea pun terkena imbas seperti larangan transfer pemain atau melakukan perpanjangan kontrak serta tak bisa meraih keuntungan secara finansial dari beragam penjualan cenderamata atau tiket.
Beberapa sponsor pun meninggalkan klub juara bertahan Liga Champions itu karena keberadaan sosok Abramovich yang ditengarai punya kaitan erat dengan Putin di tengah kecamuk perang Rusia vs Ukraina. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.