WahanaNews.co | Rudah yang diluncurkan oleh milisi Houthi meluluhlantakan sebuah masjid dan sekolah agama di Marib, Yaman. Setidaknya sebanyak 29 orang dilaporkan meninggal.
"Lagi-lagi milisi Houthi dukungan Iran menargetkan daerah pemukiman di distrik Al-Juba, Marib, dengan dua rudal balistik buatan Iran yang menghantam masjid dan Dar Al-Hadith (sekolah agama) di daerah yang padat dengan penduduk Al-Amoud dan pengungsi dari luar distrik (IDP), mengakibatkan kematian 29 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak," tutur Menteri Komunikasi Yaman Moammar Al-Eryani dalam akun Twitternya pada Senin (1/11).
Baca Juga:
Arab Saudi Batasi Penggunaan Tanah oleh Pasukan AS Serang Houthi
"Pembantaian mengerikan ini masuk dalam serangkaian pembunuhan warga sipil yang dilakukan oleh kelompok teroris militan Houthi di Marib dan Taiz dalam beberapa hari, yang merenggut nyawa perempuan dan anak-anak, dan dengan sengaja mengebom rumah dan masjid, ditengah keheningan internasional yang tidak dapat dipahami dan tidak dapat dibenarkan."
Kantor Gubernur Marib mengatakan, sebanyak dua rudal balistik digunakan dalam serangan yang terjadi pada Minggu (31/10) malam. Namun, Houthi tidak memberikan pernyataan bertanggung jawab langsung akan serangan ini.
Sebelumnya, Yaman juga sempat mengalami ledakan di di dekat pintu masuk ke bandara internasional Aden, Yaman, pada Sabtu (30/10). Seorang pejabat bandara mengatakan sebuah truk kecil meledak di gerbang luar bandara.
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
Seorang pejabat lokal dan dua sumber keamanan mengatakan truk kecil yang meledak itu tengah membawa produk minyak mentah ketika insiden terjadi.
Namun, hingga kini belum ada konfirmasi dari pihak berwenang terkait apakah insiden itu merupakan penyerangan atau kecelakaan.
Yaman sendiri tengah dilanda perang dan krisis ekonomi. Pemerintah Yaman kini sedang dilanda perebutan kekuasaan oleh kelompok Houthi. PBB menilai kondisi di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terbesar saat ini, dengan 16 juta orang mengalami kelaparan.