WahanaNews.co | Rusia memberikan peringatan keras kepada Inggris Kamis,
(24/6), bahwa Rusia akan mengebom kapal angkatan laut Inggris di Laut Hitam
jika terjadi lagi tindakan provokatif oleh angkatan laut inggris di lepas pantai
Krimea.
Rusia memanggil Duta Besar Inggris di Moskow untuk memberikan teguran
Diplomatik resmi, buntut dari kejadian Rabu, (23/6), dimana kapal perusak HMS
Defender Inggris melanggar apa yang
dikatakan Kremlin sebagai teritorialnya namun dibantah oleh Inggris dan
sebagian besar dunia yang mengatakan itu milik Ukraina.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
"Kami dapat meminta akal sehat, menuntut penghormatan terhadap hukum
internasional, dan jika itu tidak berhasil, kami dapat mengebom," kata
Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov kepada kantor berita Rusia. Seperti di
lansir dari Reuters.
Ryabkov, mengacu pada peristiwa versi Moskow di mana sebuah pesawat Rusia
membom jalur kapal perusak Inggris, mengatakan bahwa di masa depan bom akan
dikirim "tidak hanya di jalurnya, tetapi juga tepat sasaran."
Laut Hitam, yang digunakan Rusia untuk memproyeksikan kekuatannya di
Mediterania, selama berabad-abad menjadi titik nyala antara Rusia dan para
pesaingnya seperti Turki, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat.
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Sejak 2014, Rusia merebut dan mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina dan
menganggap daerah di sekitar pantainya sebagai perairan Rusia. Namun,
Negara-negara barat tetap menganggap Krimea sebagai bagian dari Ukraina dan menolak
klaim Rusia atas laut di sekitarnya.
Menuru Perdana Menteri Boris Johnson, kapal perang Inggris yang melakukan
perjalanan dari pelabuhan Ukraina Odessa ke pelabuhan Georgia Batumi, sesuai
dengan hukum karena berada di perairan Internasional.
"Ini adalah perairan Ukraina dan sepenuhnya tepat untuk menggunakannya
dari A ke B," kata Johnson.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menuduh pilot Rusia melakukan
manuver pesawat yang tidak aman 500 kaki (152 m) di atas kapal perang.
"Angkatan Laut Kerajaan akan selalu menegakkan hukum internasional dan
tidak akan menerima campur tangan yang melanggar hukum dengan lintas
damai," kata Wallace.
Menurut hukum laut internasional, lintas damai mengizinkan sebuah kapal
untuk melewati perairan teritorial negara lain selama hal itu tidak
mempengaruhi keamanannya.
Inggris membantah peristiwa versi Rusia, Menteri Luar Negeri Dominic Raab menyebutnya
"dapat diprediksi tidak akurat". [jef]