WahanaNews.co | Kremlin mengatakan Rusia mungkin akan menahan pasokan gas ke konsumen lain.
Setelah mereka sempat memutus pasokan ke Polandia dan Bulgaria karena mereka menolak membayar impor gas dengan rubel.
Baca Juga:
Putin Tuduh AS dan Sekutunya Ledakkan Pipa Gas Nord Stream
Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan, permintaan Presiden Vladimir Putin mengubah pembayaran impor gas dengan rubel disebabkan negara-negara Barat membekukan aset cadangan mata uang Rusia.
Ia mengatakan Barat "mencuri" aset itu "dalam tindakan tidak bersahabat yang tak pernah terjadi sebelumnya."
Dalam konferensi pers Peskov memperingatkan konsumen-konsumen Eropa mungkin akan melihat kerannya di matikan bila mereka menolak untuk membayar gas dengan rubel saat jatuh tempo.
Baca Juga:
PM Denmark Temukan Unsur Kesengajaan pada Kebocoran Pipa Gas Rusia
Peskov menegaskan menolak mengubah metode pembayaran mencerminkan hasrat Barat.
"(Untuk) menghukum Rusia dengan cara apa pun hingga merugikan konsumen, pembayar pajak mereka sendiri dan produsen," kata Peskov, Rabu (27/4/2022).
Ia membantah tuduhan Uni Eropa langkah Rusia menahan pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria sebagai pemerasan.
"Rusia masih merupakan pemasok energi yang dapat diandalkan dan mengikuti kewajiban kontraktualnya," kata Peskov.
Peskov mengatakan permintaan menggunakan rubel semata-mata urusan teknis.
Tidak mengubah harga atau syarat kontrak lain. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.