WahanaNews.co | Rusia pada Rabu (7/9/2022) memasukkan pejabat senior militer dan penegak hukum Uni Eropa (UE), serta produsen senjata yang memasok senjata ke Ukraina, dalam daftar hitam (blacklist).
Dalam pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia, Moskow mengatakan pengiriman senjata ke Ukraina dari Uni Eropa menunjukkan bahwa Brussel tidak ingin "berinvestasi" dalam perdamaian di Ukraina, melainkan ingin memperpanjang konflik.
Baca Juga:
Bashar Al Assad Tinggalkan Suriah, Rusia Beri Suaka demi Stabilitas Regional
“Penduduk negara-negara anggota Uni Eropa dipaksa untuk membayar kebijakan perang seperti itu dari kantong mereka sendiri,” tambah pernyataan itu.
Rusia mengungkapkan bahwa blacklist terbaru adalah sebagai tanggapan terhadap “tindakan pembatasan terhadap individu dan badan hukum Rusia.”
Keputusan itu melibatkan perluasan "daftar perwakilan lembaga-lembaga UE dan negara-negara anggotanya, yang dilarang memasuki wilayah negara kami," ungkap kementerian Rusia, sambil menambahkan bahwa kantor Uni Eropa di Rusia telah diberitahu tentang langkah tersebut.
Baca Juga:
Connie Bakrie Sebut Tak Ada Urgensi dalam Kasusnya
"Pembatasan dikenakan pada kepemimpinan militer tertinggi Uni Eropa, karyawan berpangkat tinggi dari lembaga penegak hukum negara-negara anggota UE, perwakilan organisasi perdagangan Eropa di bidang produksi senjata dan peralatan militer yang terlibat dalam penyediaan peralatan produk militer ke Ukraina."
Kemlu Rusia juga berjanji bahwa "para penggagas sanksi anti-Rusia" akan selalu mendapat "tanggapan yang keras."
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.