WahanaNews.co, New York - Militer Rusia beraksi lagi dengan melakukan serangan udara secara garang di Ukraina Timur, khususnya di kota New York, pada Selasa (16/1/2024) waktu setempat,
Menurut laporan terbaru dari AFP, setidaknya tiga orang dan enam bangunan tiga lantai menjadi korban dalam serangan tersebut.
Baca Juga:
Viral Turis AS Takjub Lihat KRL Jakarta, Singgung Stasiun New York yang Jorok
Sejak bulan Desember, Ukraina telah mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah korban sipil karena Moskow meningkatkan intensitas serangan udara.
Hal ini mengubah kecenderungan penurunan kekerasan yang sebelumnya terlihat pada awal tahun 2023.
Kementerian Dalam Negeri mengabarkan pada Rabu (17/1/2024) bahwa tiga orang saat ini dilaporkan terluka, sementara lima orang lainnya mungkin tertimbun di bawah reruntuhan.
Baca Juga:
Katedral Canterbury Jadi Acara Disko, Umat Kristen Meradang
Enam bangunan tiga lantai dan lima rumah pribadi dilaporkan hancur dalam serangan tersebut.
"Tiga orang saat ini diketahui terluka. Lima lainnya mungkin tertimbun reruntuhan. Enam bangunan tiga lantai dan lima rumah pribadi hancur," kata kementerian dalam negeri dikutip Rabu (17/1/2024).
Sejumlah foto juga diberikan kementerian. Tim penyelamat dilaporkan menyisir puing-puing yang tampaknya merupakan bagian blok apartemen yang runtuh dalam semalam.
Donetsk di Ukraina timur, yang sering disebut sebagai New York, terletak di zona pertempuran sejak 2014, menjadi titik depan konflik antara Ukraina dan separatis yang didukung Rusia.
Kota ini juga berdekatan dengan lokasi pertempuran terkini.
Didirikan oleh anggota Gereja Mennonite yang menetap di bawah pemerintahan Catherine yang Agung, asal usul nama kota ini tetap menjadi misteri.
Pada tahun 1951, pemerintah Soviet mengganti namanya menjadi "Novgorodske" karena alasan ideologis.
Namun, melalui pemungutan suara anggota parlemen Ukraina pada tahun 2021, kota tersebut kembali diberi nama New York.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]