WahanaNews.co | Komandan militer AS Jenderal Mark Milley mengatakan bahwa penembakan pesawat tak berawak MQ-9 Reaper AS di Laut Hitam adalah bagian dari tabiat agresif militer Rusia.
Militer Washington mengatakan sebuah pesawat mata-mata canggih jatuh mereka di Laut Hitam Selasa pagi setelah ditabrak oleh jet tempur Su-27 Rusia.
Baca Juga:
Drone Tempur Anka-S Buatan Turkiye Akhirnya Tiba di Indonesia, Jalani Tes Terbang di Pontianak
"Ada pola perilaku baru-baru ini di mana Rusia sedikit lebih agresif," kata Jenderal Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS.
Milley menambahkan bahwa drone itu kemungkinan pecah karena benturan di Laut Hitam pada kedalaman 4.000 hingga 5.000 kaki (1.219 hingga 1.524 meter) dan akan sulit untuk dipulihkan.
Jenderal Angkatan Udara AS James Hecker dalam pernyataan terbarunya menyebut bahwa pesawat tak berawak itu telah ditembak jatuh.
Baca Juga:
Global Sumud Flotilla Diserang, Italia Kirim Fregat untuk Lindungi Aktivis Internasional
"Drone itu sedang melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional ketika ditembak jatuh," katanya.
Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa jet tempur Su-27 menabrak pesawat tak berawak MQ-9 Reaper AS di atas Laut Hitam dan ditembak jatuh.
Menurut kementerian itu, drone Amerika jatuh ke laut karena melakukan manuver tajam.