WahanaNews.co | Uni Eropa menyebutkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, mulai putus asa terkait kelangsungan perang di Ukraina.
Hal itu terlihat dari sikap Putin untuk memobilisasi pasukan secara parsial di tengah kemunduran tentara Moskow di Ukraina.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
"Ini merupakan bukti lain bahwa Putin tak tertarik dengan perdamaian, tetapi tertarik mengeskalasi agresi perangnya. Ini merupakan tanda lain dari rasa putus asanya akan bagaimana agresi [Rusia] berlangsung di Ukraina," kata juru bicara Uni Eropa Peter Stano pada Rabu (21/9), dikutip dari AFP.
Selain membahas mobilisasi Rusia, Stano juga menyoroti dorongan referendum gerakan pro-Rusia untuk mencaplok sejumlah wilayah Ukraina.
Stano berjanji Uni Eropa bakal memberikan "konsekuensi" kepada Rusia. Namun, ia menolak memberikan detail terkait konsekuensi tersebut.
Baca Juga:
Pilpres Rusia 2024: Putin Tak Punya Parpol tapi Menang Terus
Uni Eropa juga mengaku tak bakal mengakui "referendum palsu dan ilegal" yang dibuat Kremlin di Ukraina.
Selain itu, Uni Eropa turut menegaskan dukungan mereka ke Ukraina.
"Ukraina bertarung secara sah, membela diri untuk menyelamatkan negaranya," tutur Stano lagi.