WahanaNews.co| Tank legendaris T-55 Soviet, yang diproduksi pada 1950-an, dikabarkan akan diproduksi perusahaan teknik Rusia Omsktranmash dalam versi modern, saat ini Omsktranmash dalam proses pembahasan untuk langkah produksi.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
Tank T-55 Soviet yang ikonik, mungkin akan mendapat upgrade besar. Itu menurut perusahaan teknik Rusia Omsktransmash, yang mengungkapkan sedang mengadakan pembicaraan tentang memodernisasi "sang legenda" tersebut.
Tank tempur utama T-55 diklaim sebagai Tank yang pertama memiliki kemampuan untuk menahan serangan nuklir, saat itu T-55 memang sengaja dirancang untuk beroperasi selama perang nuklir.
Pendahulunya T-54, yang pertama kali diproduksi pada tahun 1947, juga telah digunakan di seluruh dunia, dan beberapa klaim menyebutkan T-54 dan T-55 telah diproduksi sebanyak 100.000 unit. Itu merupakan Tank paling umum yang pernah dibuat di seluruh dunia.
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
"Kami telah mengembangkan berbagai opsi untuk meningkatkan tank T-55," kata Igor Lobov, selaku CEO Omsktransmash, kepada kantor berita TASS di forum militer internasional Angkatan Darat 2021, yang diadakan di luar Moskow pekan lalu.
"Saat ini kami sedang mengadakan pembicaraan dengan berbagai pelanggan. Jika kebutuhan seperti itu muncul, kami siap bekerja ke arah ini." Tambah Lobov.
Sampai saat ini, T-55 masih digunakan di seluruh dunia dan masih dalam layanan aktif. Misalnya dalam perang saudara Suriah, Libya, dan Yaman. Pemerintah Ethiopia juga telah mengerahkan mereka dalam Perang Tigray, yang saat ini sedang berlangsung di Afrika Timur.
Omsktransmash juga dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk memodernisasi tank T-80U, tank Soviet yang terbukti kurang populer. Perusahaan ingin mengembangkan T-80U untuk tujuan ekspor.
Terletak di Siberia barat, Omsktransmash awalnya didirikan pada tahun 1896 sebagai bengkel teknik perkeretaapian. Omsktranmash beralih ke produksi militer pada tahun 1942, ketika pabrik-pabrik yang terletak di bagian Eropa dari Uni Soviet dievakuasi ke timur karena invasi Nazi Jerman. [jef]