Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menggambarkan Ukraina dengan deskripsi 'kepala panas' pada Rabu (22/12/2021).
Ia pun menambahkan bahwa potensi perang di masa depan bergantung pada pilihan yang diambil mitranya itu.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
“Fakta bahwa pihak berwenang AS telah cepat mengatur kontak di masa depan, saya percaya itu adalah tanda positif, terlepas dari pekerjaan substansial di masa depan,” katanya kepada RT.
“Rusia memiliki semua kemampuan untuk memastikan respons militer dan teknis penuh terhadap segala jenis provokasi yang mungkin terjadi di sekitar kita,” tambah Lavrov.
Putin sendiri sudah memerintahkan pejabat AS untuk secepatnya meninggalkan Rusia, meski ada ketakutan ia akan memerintahkan invasi Ukraina sebelum akhir Januari. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.