WahanaNews.co, Jakarta - Amerika Serikat (AS) mengungkapkan kekhawatirannya terkait rencana Rusia untuk menempatkan senjata nuklir di luar angkasa.
Ketua Komite Intelijen DPR Amerika, Mike Turner, telah meminta pemerintahan Joe Biden untuk membuka informasi terkait apa yang dia sebut sebagai "ancaman serius terhadap keamanan nasional" yang terkait dengan niat Moskow tersebut.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Dalam pernyataannya, Turner tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai ancaman keamanan tersebut. Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan, menyatakan keheranannya terhadap pernyataan Turner saat berbicara dengan wartawan di Gedung Putih pada Rabu (14/2/2024).
Sullivan menyebutkan bahwa Turner akan bertemu dengan "geng delapan" (pemimpin kongres dengan izin keamanan khusus untuk pengarahan rahasia) pada hari Kamis (15/2/2024), tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai rencana pertemuan tersebut.
ABC News dan New York Times merujuk pada sumber pemerintah AS yang enggan diidentifikasi yang menyatakan bahwa ancaman keamanan yang diungkapkan oleh Turner melibatkan potensi penempatan senjata nuklir anti-satelit Rusia di luar angkasa.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
New York Times memberitakan bahwa sekutu AS juga telah diberikan informasi mengenai intelijen tersebut, yang dianggap tidak menggambarkan ancaman yang mendesak karena diperkirakan kemampuan Rusia tersebut masih dalam tahap pengembangan.
Belum jelas apakah peringatan intelijen yang baru ini berkaitan dengan peluncuran roket Soyuz yang dilakukan oleh Rusia pada tanggal 9 Februari yang membawa muatan rahasia dari Kementerian Pertahanan Rusia.
“Rusia telah melakukan beberapa eksperimen dengan manuver satelit yang mungkin dirancang untuk menyabotase satelit lain,” kata Hans Kristensen, direktur proyek informasi nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika, seperti dikutip The Guardian.