“Saya meminta kedua belah pihak bekerja sama … dan mengizinkan misi IAEA untuk dilanjutkan,” papar dia.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan agar setiap kegiatan militer di sekitar pabrik dihentikan saat Dewan Keamanan mengadakan pertemuannya.
Baca Juga:
China Ancam AS, Minta Segera Kurangi Senjata Nuklir
Sebelumnya, wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Ivan Nechaev, mengatakan, Moskow mendukung inspeksi IAEA terhadap PLTN Zaporozhye.
“Fasilitas itu tidak boleh digunakan sebagai bagian dari operasi militer apa pun. Sebaliknya, kesepakatan mendesak diperlukan pada tingkat teknis tentang batas demiliterisasi yang aman untuk memastikan keamanan daerah itu,” ujar Sekjen PBB.
China juga mendesak semua "pihak yang berkepentingan" untuk duduk di meja perundingan dan "menemukan solusi" untuk masalah ini.
Baca Juga:
Pertemuan Epik Prabowo-Putin: Langkah Besar Menuju Era Baru Nuklir
Sementara itu, Amerika Serikat telah menempatkan semua tanggung jawab pada Rusia.
AS melalui sekretaris untuk pengendalian senjata dan urusan keamanan internasional, Bonnie Jenkins, berpendapat Rusia menciptakan semua risiko yang sekarang terkait PLTN dengan menyerang Ukraina.
Dia menuntut Moskow menarik pasukannya.