WahanaNews.co, Tel Aviv - Kepala dinas intelijen Israel, Mossad, siap memburu setiap anggota Hamas yang terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023 lalu terhadap Israel.
Pernyataan ini muncul satu hari setelah wakil ketua kelompok militan Palestina tewas dalam serangan di Beirut, yang diduga dilakukan oleh Israel.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Meskipun Israel menolak mengomentari secara langsung keterlibatan mereka dalam pembunuhan tersebut, pernyataan David Barnea memberikan indikasi kuat bahwa Israel mungkin terlibat.
Barnea membandingkannya dengan kejadian setelah pembunuhan atlet Israel dalam Olimpiade Munich pada tahun 1972, di mana agen Mossad melacak dan membunuh milisi Palestina yang terlibat.
Israel meningkatkan kewaspadaannya pada hari Rabu menghadapi eskalasi konflik dengan milisi Hizbullah Lebanon setelah serangan di Beirut yang menewaskan Saleh Arouri, anggota Hamas paling senior yang tewas sejak perang di Gaza meletus hampir tiga bulan lalu.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Serangan di markas Hizbullah di Beirut selatan dapat mengubah pertempuran di Lebanon yang awalnya berinstensitas rendah menjadi perang habis-habisan.
Dalam pidatonya pada Rabu malam, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah berjanji akan membalas dendam, mengulangi pernyataan kelompoknya bahwa “kejahatan berbahaya” berupa pembunuhan Arouri tidak akan berjalan “tanpa tanggapan dan hukuman”.
Nasrallah menyatakan bahwa Hizbullah selama ini telah berhati-hati dalam pertimbangan strategisnya dalam konflik tersebut, dengan mempertimbangkan perlunya mendukung Gaza dan kepentingan nasional Lebanon.