WahanaNews.co | Presiden China Xi Jinping bersama Presiden Vladimir Putin sepakat minta NATO untuk menghentikan ekspansinya ke Eropa Timur.
Xi Jinping mengaku mengerti kekhawatiran Putin soal ancaman keamanan yang ditimbulkan perluasan NATO ke area dekat Rusia.
Dukungan Xi Jinping itu diutarakan dalam pernyataan bersamanya bersama Putin usai keduanya bertemu di sela-sela pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing pada Jumat (4/2).
Baca Juga:
Prabowo Hadiri Pertemuan Bisnis dengan Sejumlah Pengusaha RRT
Kementerian Luar Negeri China mengatakan kedua pemimpin memiliki pandangan serupa yang mendalam dan menyeluruh terkait hubungan China-Rusia.
Kedua presiden juga mengaku sepaham soal isu strategis lain yang menyangkut keamanan dan stabilitas internasional.
Kedua presiden mengatakan, "negara-negara tertentu, aliansi, dan koalisi militer serta politik yang berusaha meraih keuntungan militer secara sepihak dengan merugikan negara lain."
Baca Juga:
Prabowo dan Presiden Xi Saksikan Penandatanganan Sejumlah Kesepakatan Kerja Sama Indonesia-Tiongkok
Rusia dan China juga turut menentang perluasan pengaruh dan keanggotaan NATO dan menyerukan aliansi pertahanan negara di Atlantik Utara itu untuk meredam ketegangan dengan Moskow.
Xi Jinping dan Putin meminta NATO menghormati kedaulatan, keamanan, dan kepentingan negara lain.
Pertemuan kedua presiden pun menandai hubungan baik antara China dengan Rusia.
Beijing menggambarkan pertemuan Xi Jinping dan Putin sangat "hangat dan bersahabat".
China juga menyatakan Xi Jinping siap bekerja sama dengan Putin untuk "mengubah rasa saling percaya tingkat tinggi menjadi kerja sama di seluruh bidang."
"Xi menekankan bahwa dalam menghadapi perubahan yang mendalam dan kompleks terkait situasi internasional, China dan Rusia berkomitmen memperdalam koordinasi strategis berturut-turut dan menegakkan keadilan dan keadilan internasional secara bersama-sama," tulis pernyataan bersama tersebut seperti dikutip CNN.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan pernyataan tersebut sebagai "pertemuan mitra dan sekutu yang sangat hangat dan konstruktif".
"Pada saat yang sama, [itu] sangat substantif," ujar Peskov.
Menurut Peskov, pertemuan Putin dan Xi membahas hubungan bilateral dan kemitraan perdagangan kedua negara. Namun ia tak menampik topik dalam agenda internasional juga ikut dibicarakan.
China belakangan sangat vokal menunjukkan dukungannya pada Rusia yang terus tegang dengan AS dan sekutu lantaran rumor soal rencana invasi Moskow ke Ukraina.
China merupakan satu-satunya anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memberikan suara bersama Rusia untuk menolak usulan rapat yang digagas AS soal pembangunan militer Rusia di perbatasan Ukraina baru-baru ini.
Meski Rusia membantah soal rumor invasi, AS dan sekutu serta bukti gambar satelit memperlihatkan bahwa Moskow terus menambah pasukan hingga alat tempur ke perbatasan dekat Ukraina. [qnt]