WahanaNews.co | Israel dan Turki sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik yang sempat terputus sejak 2018 dengan menerima kembali duta besar masing-masing negara yang.
Keputusan itu dibuat setelah Perdana Menteri Israel Yair Lapid dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berdialog pada Rabu (17/8).
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Kedua petinggi negara tersebut juga sepakat untuk menerima kembali konsul jenderal masing-masing negara demi menjalin kembali hubungan diplomatik.
"Memulihkan hubungan dengan Turki adalah aset penting bagi stabilitas kawasan dan memiliki signifikansi ekonomi yang besar bagi warga Israel," kata Lapid dalam keterangan resmi, seperti diberitakan Haaretz.
"Kami akan terus berusaha dan memperkuat posisi internasional Israel di dunia," lanjut Lapid.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Mengutip Reuters, berdasarkan pernyataan resmi usai pertemuan kedua tokoh itu menyatakan pulihnya hubungan akan mempererat hubungan kedua belah pihak termasuk di sektor, ekonomi, perdagangan, dan budaya.
Selain itu, juga akan meningkatkan stabilitas kawasan.
Relasi Israel dan Turki kerap naik turun dan didominasi persaingan di kawasan.
Pada 2018, Turki dan Israel sempat mengusir duta besar masing-masing karena terbunuhnya 60 orang warga Palestina oleh tentara Israel saat aksi unjuk rasa di Perbatasan Gaza.
Kedua negara pun kerap bertikai terkait Palestina, di mana Turki mendukung kelompok Hamas yang dianggap Israel sebagai teroris.
Turki selama ini mendukung Palestina dan solusi dua negara dalam penyelesaian konflik ini.
Di sisi lain, Erdogan juga sempat menyoroti potensi kedua negara bekerja sama untuk mengirimkan gas alam Israel ke Eropa.
Gas ini disebut bakal dikirimkan lewat pipa bawah laut Mediterania timur ke Eropa, tetapi tidak termasuk Turki. [rin]