WahanaNews.co | Menteri Dalam Negeri Kenya Kithure Kindiki mengungkapkan, tak semua korban sekte sesat tewas akibat kelaparan. Berdasarkan data baru, sejumlah korban diduga tewas lantaran disiksa secara fisik.
Sementara itu, korban sekte Kenya bertambah menjadi 109 orang, dan mayoritas merupakan anak-anak. Kindiki menyebut pencarian udara di atas hutan Shakahola, tempat mayat ditemukan dan sedang digali, tengah dilakukan.
Baca Juga:
Korban Tewas Ajaran Sesat Sekte Kelaparan di Kenya Tembus 400 Orang
Autopsi mayat korban sekte sesat Good News International Church yang ditemukan akan dimulai pada Senin mendatang.
Pemerintah Kenya juga disebut akan mengumumkan langkah-langkah baru yang mengatur gereja pada minggu depan.
Sementara itu, pemimpin Good News International Church, Paul Mackenzie Nthenge, sudah menyerahkan diri ke polisi. Ia akan menjalani persidangan pada 2 Mei.
Baca Juga:
Korban Tewas Pengikut Sekte Sesat di Kenya Bertambah Jadi 89 orang
Pada Kamis, polisi Kenya juga menangkap pastor ternama pemimpin New Life Prayer Centre and Church, Ezekiel Odero, karena terkait dugaan sejumlah kematian massal pengikutnya.
Sehari kemudian, Jumat, pengadilan di Kenya mendakwa Odero karena diduga terkait dengan sekte Good News International Church pimpinan Nthenge.
Jaksa mengatakan Odero diduga melakukan kejahatan, termasuk pembunuhan, membantu bunuh diri, penculikan, radikalisasi, penyiksaan terhadap anak, dan pencucian uang.
Di pengadilan, jaksa mengklaim memiliki informasi kredibel mengenai keterkaitan jenazah yang ditemukan di hutan Shakahola dengan kematian "beberapa pengikut Odero yang tak bersalah dan rentan." [eta]