WahanaNews.co | Hingga saat ini pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Barat masih mendalami pemicu kematian 4 anggota keluarga di perumahan Citra Garden Ekstension, Kalideres, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Namun dengan hasil autopsi yang menyebut jenazah dalam kondisi lama tanpa asupan makanan, membuat ahli kriminolog Andrianus Meliala berasumsi keempat orang dalam satu keluarga tersebut sengaja kelaparan karena meyakini paham Apokaliptik.
Baca Juga:
Adik Prabowo Resmikan Kuil dan Gedung Serbaguna Umat Hindu di Kalideres
“Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem,” ujar Adrianus dalam pernyataannya kepada media, Senin (14/11/2022).
Walaupun secara praktik, diakui dia, kesengajaan untuk melaparkan diri hingga meninggal itu sangat sulit dilakukan. Akan tetapi, bila kematian keempat anggota keluarga itu disebut karena kelaparan dan tidak mampu membeli makanan, justru sangat tidak mungkin.
Menurut dia, keluarga ini dikenal berkecukupan secara materi, bahkan diakui oleh pihak keluarga dekatnya. Karena itulah, Andrianus menyebut paham Apokaliptik yang mungkin mendasari tindakan mereka.
Baca Juga:
Siswi Difabel Korban Asusila Hamil 7 Bulan di Jakbar Ketakutan Lihat Seragam Sekolah
Andrianus mengatakan, di beberapa negara sudah ada kasus yang menunjukkan pemahaman Apokaliptik oleh beberapa kelompok. Dan ternyata dari semua kasus itu, menunjukkan pola yang sama.
"Kalau mas buat tabel, mungkin kelihatan polanya. Mungkin ini konsepsi silih, yakni membuat diri menderita demi suatu kenikmatan di kemudian hari," kata Andrianus.
Paham Apokaliptik merupakan keyakinan seseorang atau sekelompok orang untuk menghadapi kehancuran dunia atau hari kiamat. Persepsi soal kiamat memang diajarkan oleh keyakinan agama abrahamik, yakni Yahudi, Kristen, dan Islam.