WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Dampak dari pengusiran legenda UFC Khabib Nurmagomedov dari dalam pesawat Maskapai Frontier Airlines di Bandara Internasional Las Vegas, Amerika Serikat, Sabtu (11/1/2025) lalu, memicu berbagai komentar dari sesama atlet UFC.
Dilansir dari CNN Indonesia, bahkan beberapa atlet UFC tampak tidak nyaman dengan adanya insiden pengusiran Khabib Nurmagomedov dari pesawat hingga mengeluarkan pernyataan cukup keras.
Baca Juga:
Resmi! Khabib Nurmagomedov Masuk UFC Hall of Fame
Salah satu atlet yang melontarkan komentar adalah Michael Chandler. Menurutnya Khabib tidak pantas mendapat perlakuan seperti itu.
"Bisa Anda bayangkan, ketika situasi darurat terjadi di dalam pesawat dan Anda memilih manusia yang berbicara 'sempurna' dibadning salah satu atlet terhebat sepanjang masa karena Anda 'tidak nyaman' dengan kemampuannya berbicara bahasa Inggris (yang sebenarnya sangat bagus), ini aneh," tulis Chandler dalam akun X.
"Dia bukan hanya manusia yang paling mampu secara fisik di pesawat, tetapi saya cukup yakin satu-satunya kualifikasi untuk duduk di barisan pintu keluar adalah mampu mengucapkan kata 'ya'," ketiknya menambahkan.
Baca Juga:
UFC 274: Oliveira Sesumbar Sanggup Jinakkan Gaethje
Dalam rangkaian cuitannya, Chandler kembali menyinggung Khabib sebagai salah satu atlet terbaik sepanjang masa atau GOAT (Greatest Of All Time).
"Jika Anda mengusir GOAT kami dari pesawat karena aksen, maka mohon mulai minta penumpang melakukan tes kebugaran fisik dan mental sebelum anda membiarkan mereka duduk di baris pintu keluar setelah mengucapkan satu kata, satu suku kata 'ya'."
"Karena saya telah melihat beberapa siput di baris pintu keluar dalam penerbangan," tulis Chandler lagi.
Sementara juara kelas welter UFC Belal Muhammad menampilkan cuitan bernada canda menyikapi insiden yang dirasakan Khabib.
"Dia bisa saja melempar semua orang dari pesawat dan menerbangkannya sendiri kalau dia mau," ketik Belal.
Muhammad Mokaev pun meyakini Khabib adalah orang yang paling pantas berada di kursi deretan pintu darurat.
"Saya pikir dia bisa membantu dalam keadaan darurat lebih dari orang-orang kebanyakan di pesawat," tulis Mokaev di akun X.
Sementara itu, menanggapi isu yang berkembang saat ini, pihak Frontier Airlines menyatakan insiden pengusiran Khabib dari pesawat disebabkan pria asal Dagestan itu tidak merespons pertanyaan pramugari saat ingin menjelaskan mengenai pintu darurat.
"Pada 11 Januari 2025, saat penerbangan 4401 dari Las Vegas ke San Francisco bersiap untuk berangkat, seorang pramugari memulai pengarahan seperti biasa untuk penumpang baris pintu darurat. Pelanggan [bernama] Khabib Nurmagomedov, yang duduk di dekat pintu keluar darurat, ditanya beberapa kali apakah dia bersedia dan mampu membantu jika terjadi keadaan darurat," tulis pernyataan resmi Frontier dikutip dari MMA Fighting.
Pihak Frontier Airlines kemudian mengklaim Khabib tidak merespons pertanyaan pramugari. Kondisi itu membuat pramugari merasa tidak 'nyaman' dengan Khabib duduk di dekat pintu darurat.
"Menurut pramugari, Tn. Nurmagomedov tidak menanggapi, meskipun sudah berkali-kali mencoba, yang membuatnya tidak mematuhi persyaratan FAA. Pramugari memberi tahu Tn. Nurmagomedov bahwa dia dapat dipindahkan ke kursi lain yang ditingkatkan [kelasnya] atau keluar dari pesawat," tulis Frontier Airlines.
Selain itu Frontier Airlines mengklaim video Khabib adu argumen dengan seorang pramugari di dalam pesawat yang viral di media sosial, tidak menangkap insiden secara utuh.
"Video yang beredar di platform media sosial tidak menangkap interaksi ini, dan malah menunjukkan interaksi [adu argumen] berikutnya setelah agen gerbang memasuki pesawat dan menegaskan kembali pilihan untuk pindah tempat duduk."
"Sebagai akibat dari ketidakpedulian awal pelanggan dan penolakan berulang kali untuk mengubah tempa duduk, dia [Khabib[ diminta untuk turun dari pesawat sesuai kebijakan maskapai dan FAA. Keputusan untuk menurunkan penumpang tersebut sama sekali tidak terkait dengan etnisnya dan kami telah mengembalikan uang kepadanya dan rekan-rekan seperjalanannya untuk penerbangan mereka," tulis pihak Frontier.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]