WahanaNews.co | Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan negaranya akan hidup bareng Covid-19, Senin (21/2/2022).
Ia juga diyakini bakal mencabut sejumlah larangan yang sebelumnya diterapkan untuk menghadapi Covid-19.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Diungkapkan Kantor Perdana Menteri, Johnson akan bertemu kabinetnya pada Senin pagi untuk menyepakati rencana hidup bersama virus Corona setelah pembatasan selama tiga tahun.
Ia kemudian direncanakan untuk menginformasikan kepada parlemen tentang rencana itu siangnya, sebelum mengumumkan ke publik di malam hari.
Dikutip Sky News, hal itu juga termasuki penderita kasus positif dan orang yang melakukan kontak dengan mereka tak perlu lagi mengisolasi diri di akhir pekan.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
“Hari ini akan menandai masa-masa penuh kebanggan setelah salah satu periode paling sulit dari sejarah negara kita karena kita mulaihm hidup berdampingan dengan Covid,” tutur Johnson.
“Ini tak akan mungkin terjadi tanpa usaha dari banyak pihak, NHS, yang mengirimkan vaksin penyelamat jiwa dengan kecepatan yang fenomenal, ilmuwan dan ahli, serta masyarakat atas komitmen untuk melindungi diri dan orang yang mereka sayang,” katanya.
Ia pun menambahkan bahwa vaksin Covid-19 memiliki peranan besar dalam membawa manusia selangkah menuju normalitas dan kembali memberikan kebebasan untuk melindungi semua pihak.
Kantor Perdana Menteri menegaskan, Johnson berkomitmen untuk merencanakan bagaimana Inggris akan hidup bersama Covid-19.
Apalagi menurutnya, Inggris berada di posisi yang kuat untuk mulai berpikir mengangkat semua larangan karena suksesnya program vaksin Covid-19.
Pemerintah Inggris sendiri sedang merencanakan pendekatan berbasis vaksin, dan mengatakan hidup bersama Covid-19 akan bergantung dengan kekebalan populasi berkelanjutan yang disediakan vaksin.
Meski begitu, Johnson menegaskan wabah Covid-19 masih belum berakhir.
Selain itu, penasihat ilmiah di komite SAGE telah menekankan ada ketidakpastian yang cukup besar tentang jalur pandemi yang akan diambil Inggris. [qnt]