WahanaNews.co | Pasukan Rusia kembali membombardir ibu kota Ukraina, Kiev, dengan rudal jarak jauh untuk pertama kalinya dalam 5 minggu terakhir pada Minggu (5/6/2022) pagi waktu setempat.
Asap hitam mengepul setelah terjadi serangan rudal yang menyerang di dua distrik Kiev.
Baca Juga:
Pertempuran Sengit, Rusia Lumat 9 Tank Ukraina Termasuk 4 Leopard-2
Pihak Ukraina menyebutkan serangan Rusia menghantam sebuah bengkel mobil. Sementara pihak Rusia menyebutkan serangan tersebut menghancurkan tank yang dikirim dari Eropa Timur ke Ukraina.
Setidaknya satu orang dilarikan ke rumah sakit akibat serangan tersebut dan belum ada laporan korban tewas.
“Kremlin (Pemerintah Rusia) melancarkan dua serangan mendadak. Hari ini sebuah misil menyerang Kiev dengan satu tujuan—membunuh orang sebanyak mungkin,” ujar Penasihat Presiden Ukraina, Mikhailo Podolyak.
Baca Juga:
Sejalan dengan Perjanjian Minsk, Rusia Respons Positif Usulan Perdamaian Prabowo
Pihak Ukraina bahkan menyebutkan amunisi Rusia yang digunakan merupakan rudal kendali jarak jauh yang ditembakkan dari Laut Caspia lebih berharga ketimbang tank yang diklaim berhasil dihancurkan oleh Rusia.
Rusia sejauh ini lebih fokus menyerang di dua front yakni timur dan selatan ketimbang Ibu Kota Ukraina, Kiev.
Ukraina Rebut Kembali Setengah Kota Sievierodonetsk
Dilansir dari Reuters, Gubernur Provinsi Luhansk Serhiy Gadai menyebutkan pasukan Ukraina berhasil merebut kembali sebagian wilayah di timur kota industri Sievierodonetsk.
Pencapaian ini merupakan buah operasi serangan balik yang dilancarkan Ukraina dalam beberapa hari yang disebutkan mengejutkan pasukan Rusia.
Setelah menguasai sebagian dari kota industri tersebut, pasukan Ukraina kini berhasil merebut kembali setengahnya.
Namun, pernyataan dari Gadai belum bisa diverifikasi karena kedua belah pihak menyebutkan terdapat banyak korban jiwa dari perang di kota Sievierodonetsk.
Rusia Sebut Rudal Jarak Jauh AS Tak Pengaruhi Peperangan
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin menyebutkan akan memastikan target serangan baru apabila pihak barat mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina.
“Kami akan memastikan target serangan kami akurat bila negara barat menyuplai rudal jarak jauh,” ujar Putin.
Namun, Putin menganggap kehadiran rudal jarak jauh pemberian Presiden Amerika Serikat Joe Biden tersebut tidak akan mengubah jalannya peperangan.
“Kami menghancurkan suplai senjata Ukraina layaknya menghancurkan kacang. Suplai dari Amerika Serikat merupakan sebuah kompensasi untuk mengganti amunisi yang sudah kami musnahkan,” tambahnya. [rin]