WahanaNews.co| Senapan runduk (sniper rifle) merupakan senapan laras panjang yang dibuat lebih akurat dengan jangkauan yang lebih jauh daripada senjata ringan lainnya.
Senapan runduk memiliki akurasi tingkat tinggi, menggunakan alat bidik teleskop, dan umumnya menggunakan peluru center fire.
Baca Juga:
Lima Negara yang Dapat Menjadi Sekutu Indonesia dalam Perang Dunia ke-3
Sejak abad ke-18, peran seorang penembak runduk (Sniper) sudah digunakan dimedan pertempuran, karena pada masa itu senapan runduk termasuk penemuan yang tergolong baru.
Perang Dunia I
Awalnya senapan runduk merupakan senapan standar yang menggunakan bidikan intip (belum dilengkapi teleskop), yang sebenarnya diciptakan hanya untuk tempat latihan.
Baca Juga:
Jokowi Katakan Harga Gandum dan Pupuk Naik Imbas Perang Ukraina dan Rusia
Senapan runduk mulai banyak digunakan saat pecahnya Perang Dunia 1 pada tahun 1914, salah satu senapan runduk militer pertama yang menggunakan teleskop adalah Lee-Enfield Mk III yang digunakan oleh kesatuan militer kekaisaran Inggris.
Perang Dunia II
Pada Perang Dunia II (1939-1945), senapan runduk sudah digunakan militer berbagai negara dan sudah mengalami beberapa peningkatan (upgrade).
Senapan runduk sudah diberi bidikan teleskop, bantalan pipi, dan bolt yang dimodifikasi agar teleskop bisa terpasang.
Pada akhir Perang Dunia II semua negara yang telibat perang telah memiliki prajurit yang terlatih secara khusus untuk menggunakan senapan runduk, dan sampai saat ini prajurit khusus senapan runduk (sniper) masih digunakan.
Berikut beberapa senapan runduk era Perang Dunia.
1. Mosin-Nagant M91 /30 (Uni Soviet)
Mosin-Nagant adalah senapan Bolt Action (Aksi Grendel/cara manual menggeser tuas kecil kebelakang) yang pertama menggunakan peluru kaliber 7.62 X 54 mm R, yang dipakai dari tahun 1891-1960-an. Peran Mosin-Nagant sebagai senapan runduk kemudian digantikan oleh Dragunov SVD.
Pada Perang Dunia I, karena kekurangan senjata dan minimnya industri didalam negeri, Pemerintah Rusia pernah memesan 1,5 juta senapan M1891 dari Remington Arms (Perusahaan Amerika yang bergerak di Industri Pertahanan), dan 1,8 juta pucuk dari New England Westinghouse di AS.
Asal: Uni Soviet, Negara Pengguna: Uni Soviet, Finlandia, Panjang: 1.318 mm, Berat: 4,05 kg, Peluru: 7,62 mm X 54R, Jarak jangkauan: 1828 m.
2. Karabiner 98K (Jerman)
Karabiner 98K atau yang lebih dikenal dengan Kar98K, merupakan senapan bolt-action buatan Mauser yang menggunakan peluru 7.92 X57 mm (8mm Mauser), dan hasil dari pengembangan senapan-senapan Mauser sebelumnya.
Kar98K dikenal memiliki akurasi yang baik, jangkauan efektif 500 m, dan jika diberikan teleskop dan digunakann oleh penembak yang mahir, jangkauan efektifnya bisa mencapai 800 meter. Senapan ini digunakan sebagai senapan standar Infanteri oleh Wehrmacht Jerman tahun 1935.
Asal: Jerman, Negara Pengguna: Jerman, Belgia, Yugoslavia, Vietnam, Iran, Israel, Berat: 3,7-4,1 kg, Panjang: 1.110 mm, Laras: 600 mm, Peluru: 7.92 X 57 mm (8mm Mauer), Jarak efektif: 500 m.
3. Lee-Enfield No. 4Mk I (Inggris Raya)
Lee-Enfield atau yang dikenal dengan nama dagangnya SMLE adalah senapan aksi baut, hasil pengembangan dari Lee-Metford. Senapan ini telah menggunakan magazen kotak 10 peluru yang diisi amunisi (0.303 Inggris), dan digunakan kesatuan militer kekaisaran Inggris dan Persemakmurannya.
Produksi total senapan Enfield diperkirakan telah mencapai 17 juta pucuk yang tersebar diseluruh dunia.
Asal: Inggris Raya, Negara Pengguna: 15, Berat: 4kg, Panjang: 1.130mm, Laras: 635mm, Peluru: Inggris 0,303, Jarak jangkauan: 1.829m.
4. Springfield 1903 (Amerika Serikat)
Springfield 1903 secara resmi bernama United States Rifle, Caliber 30 model 1903. Diadopsi sebagai senapan standar AS pada 19 Juni 1903, dan kemudian perannya digantikan senapan semi otomatis M1 Garand pada 1936 .
Asal: AS, Mekanisme: Bolt action, Berat: 3,9kg, Panjang: 1.140mm, Laras: 610 mm, Peluru: 30-03,30-06 Sf.
5. Arisaka 97 (Jepang)
Arisaka type 97 adalah senapan runduk buatan Jepang yang diadaptasi dari senapan tipe 38. Perbedaan dari pendahulunya adalah perubahan pada popor yang lebih ringan, single action hammer, dengan alat bidik optik 2,5, monopod.
Tipe 97 hanya sedikit menghasilkan kilat dan asap, karena penggunaan laras dengan panjang 797 mm.
Asal: Jepang, Berat: 3,95 kg, Panjang: 1.280 mm, Laras: 797 mm, Mekanisme: Bolt action, Peluru: 6,50 X 50 mm Arisaka. [jef]