WahanaNews.co | Komite Senat Brasil ingin Presiden Jair Bolsonaro didakwa atas kelalaian dalam menghadapi pandemi, Selasa (26/10/2021).
Kelalaian ini diyakini membuat Brasil mencapai jumlah kematian tertinggi kedua di dunia akibat Covid-19.
Baca Juga:
Pemerintahan AS Diminta untuk Usir Jair Bolsonaro
Pemungutan suara oleh komite yang beranggotakan 11 orang menghasilkan suara 7 banding 4. Hal ini mengakhiri penyelidikan enam bulan atas penanganan pandemi oleh pemerintah.
Mereka kemudian menyerukan jaksa untuk mengadili Bolsonaro dengan berbagai tuduhan, mulai dari penipuan dan menghasut, hingga penyalahgunaan dana dan kejahatan publik untuk melawan kemanusiaan.
Senator Omar Aziz, yang merupakan ketua penyelidikan, mengatakan dia akan menyerahkan hasil penyelidikan kepada jaksa agung Rabu (27/10/2021) pagi waktu setempat.
Baca Juga:
Tolak Hasil Pemilihan Presiden, Ribuan Warga Kepung Gedung Kongres Brasil
Hingga saat ini, lebih dari 600.000 orang telah meninggal dunia karena Covid-19 di Brasil. Namun demikian, Bolsonaro telah membantah melakukan kesalahan.
Sejak awal pandemi, Bolsonaro telah menyabotase aturan pembatasan sosial yang diberlakukan para pemimpin lokal. Ia mengatakan ekonomi harus terus berjalan agar orang miskin tidak menderita kesulitan yang lebih buruk.
Dia juga terus-menerus menggembar-gemborkan obat anti-malaria lama sebagai obat Covid-19. Padahal sebelumnya telah ada pengujian yang menunjukkan bahwa obat tersebut tidak efektif melawan Covid-19.
Seperti dikutip dari The Associated Press, Ia juga kerap mengumpulkan orang banyak hingga membuat kerumunan tanpa memakai masker dan menabur keraguan tentang vaksin.
Bolsonaro membela diri dengan mengatakan bahwa dia adalah satu-satunya pemimpin dunia yang cukup berani untuk menentang kebenaran politik dan rekomendasi kesehatan global, dan bahwa dia tidak melakukan kesalahan sedikit pun. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.