WahanaNews.co | Luiz Inacio Lula da Silva terpilih menjadi Presiden Brasil.
Ia menyerukan perdamaian dan persatuan, setelah mengalahkan petahana Jair Bolsonaro dalam putaran kedua yang ketat dan memecah belah untuk posisi teratas negara itu pada Hari Minggu.
Baca Juga:
Pemerintahan AS Diminta untuk Usir Jair Bolsonaro
Kemenangan tersebut menandai perubahan haluan yang menakjubkan bagi politis sayap kiri yang kharismatik, dikenal dengan panggilan Lula tersebut.
Dia meninggalkan kantor pada tahun 2010 sebagai presiden paling populer dalam sejarah Brasil, tetapi jatuh ke dalam aib ketika dia dipenjara selama 18 bulan karena tuduhan korupsi yang belakangan dibatalkan.
Ia sekarang kembali untuk masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya pada usia 77 tahun.
Baca Juga:
Tolak Hasil Pemilihan Presiden, Ribuan Warga Kepung Gedung Kongres Brasil
Pejabat pemilihan mengumumkan Lula berhasil meraup 50,9 persen suara, dengan Bolsonaro meraup 49,1 persen suara, menjadikan Pemilu terketat sejak Brasil kembali ke demokrasi kediktaktoran 1964-1985.
"Di mana pun di dunia, presiden yang kalah pasti sudah menelepon untuk mengakui kekalahan. Dia belum menelepon, saya tidak tahu apakah dia akan menelepon dan menyerah," kata Lula kepada kerumunan massa dalam pidato kemenangan di Sao Paulo, dilansir dari The National News 1 November.
"Negara ini membutuhkan perdamaian dan persatuan," ujarnya dengan sorak-sorai yang nyaring.