Selain itu, protes juga diajukan terkait tindakan provokatif lainnya berupa penerbangan sebuah helikopter dari kapal Penjaga Pantai China yang masuk ke wilayah udara Jepang.
“Wakil Menteri mendesak agar pelanggaran semacam ini tidak terulang kembali,” ujar pernyataan resmi kementerian, dikutip dari AFP pada Minggu (4/5/2025).
Baca Juga:
Film Demon Slayer Infinity Castle Raup Rp3 Triliun dari 19,8 Juta Penonton
Kementerian Pertahanan Jepang mengonfirmasi bahwa helikopter tersebut berada di wilayah udara Jepang selama kurang lebih 15 menit, terbang di sekitar kawasan Kepulauan Senkaku.
Sebagai respons, militer Jepang melalui Pasukan Bela Diri segera mengerahkan jet tempur untuk menghadapi potensi ancaman tersebut.
NHK dan sejumlah media lokal menyebutkan bahwa ini merupakan kali pertama sebuah helikopter pemerintah China secara nyata melanggar wilayah udara Jepang di atas kawasan kepulauan yang diperebutkan itu.
Baca Juga:
Kemendag Gencarkan Ekspor Perikanan Indonesia di Jepang Lewat JISTE 2025
Pada hari yang sama, Penjaga Pantai China juga merilis pernyataan bahwa mereka menggunakan helikopter untuk mengusir sebuah pesawat Jepang yang diduga berada di wilayah udara dekat kepulauan yang disengketakan.
Liu Dejun, juru bicara Penjaga Pantai China, menyatakan bahwa pesawat sipil Jepang telah masuk secara ilegal ke wilayah udara tersebut pada pukul 11.19 waktu setempat dan meninggalkannya lima menit kemudian.
Namun, pihak Jepang membantah narasi tersebut.