WahanaNews.co | Pekerja kontruksi bernama Yogendra Tundre merasa kehidupan di lokasi pembangunan di pinggiran ibu kota New Delhi, India, terasa sangat sulit.
Tahun ini, rekor suhu tinggi di India membuat wilayah ibu kota membuatnya tak tertahankan.
Baca Juga:
Alasan Ilmiah Mengapa Indonesia Luput dari Gelombang Panas
Saat India bergulat dengan gelombang panas, sebagian besar pekerja miskin di negara itu umumnya memang bekerja di luar ruangan, sehingga para pekerja lebih rentan terhadap suhu yang menyengat.
“Terlalu panas, dan jika kami tidak bekerja, apa yang akan kami makan? Selama beberapa hari, kami bekerja selama beberapa hari, kemudian kami beristirahat karena kelelahan dan panas,” kata Tundre, dikutip dari Channel News Asia, Senin (16/5/2022).
Suhu di daerah New Delhi telah menyentuh 45 derajat celcius tahun ini, dan akhirnya menyebabkan Tundre dan istrinya bernama Lata yang bekerja di lokasi kontruksi yang sama, jatuh sakit.
Baca Juga:
Gelombang Panas Melanda Bangladesh, Sekolah Dibuka Kembali Setelah Libur
Bagi pekerja seperti Tundre, tidak bekerja selama sehari berarti mereka kehilangan pendapatan mereka.
Gelombang panas yang terjadi di India kemungkinan akan mengakibatkan beberapa bagian New Delhi mengalami suhu hingga mencapai 49 derajat celcius pada Senin ini, menurut Departemen Meteorologi India (IMD).
“Karena panas, kadang saya tidak masuk kerja. Saya cuti berkali-kali, jatuh sakit karena dehidrasi kemudian membutuhkan botol glukosa (cairan infus),” ujar Lata.
Para ilmuwan telah mengaitkan awal musim panas yang intens ini dengan perubahan iklim.
Mereka juga mengatakan lebih dari satu miliar orang di India dan negara tetangga seperti Pakistan dalam beberapa hal berisiko terkena cuaca panas yang ekstrem. [gun]