WAHANANEWS.CO, Jakarta - Indonesia resmi mencetak sejarah baru dalam belanja pertahanan.
Untuk pertama kalinya, negeri ini membeli jet tempur generasi kelima dalam jumlah besar dari negara non-Barat.
Baca Juga:
Indonesia Resmi Miliki Jet Tempur Siluman KAAN, Erdogan: Kerja Sama Bersejarah
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa Indonesia telah meneken kontrak pembelian 48 unit jet tempur canggih KAAN buatan Turkish Aerospace Industries (TAI), dengan nilai fantastis mencapai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp164 triliun.
Ini menjadi ekspor pertahanan terbesar dalam sejarah Turkiye, dan sekaligus sinyal kuat bahwa Indonesia tengah menggeser orientasi militernya.
Kesepakatan monumental ini diumumkan Erdogan melalui akun media sosial X pada Rabu (11/6/2025).
Baca Juga:
Raksasa Kargo Turkiye Masuk Kualanamu, MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Infrastruktur Kawasan Metropolitan Mebidang Semakin Lengkap
Kontrak ini mencerminkan upaya Indonesia untuk keluar dari ketergantungan alutsista buatan Barat dan membuka jalur kemitraan strategis dengan kekuatan militer baru seperti Turkiye.
Jet tempur KAAN dikembangkan untuk menggantikan F-16 dan bersaing dengan F-35 Lightning II dari Amerika serta J-20 Mighty Dragon dari China.
Berikut lima keunggulan utama yang membuat KAAN jadi pilihan masa depan:
Siluman Canggih dan Sensor Mutakhir
KAAN dirancang dengan kemampuan siluman yang mampu menyamarkan jejaknya dari radar musuh.
Dilengkapi radar AESA dan sensor inframerah canggih, jet ini dapat mendeteksi sasaran dari jarak jauh dengan akurasi tinggi.
“Fusi sensor” yang tertanam dalam sistemnya memungkinkan pilot memperoleh gambaran situasional secara menyeluruh dan real-time.
Jet tempur ini juga sudah dirancang untuk mengakomodasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan mampu bekerja sama dengan drone tempur otonom. Kolaborasi lintas platform ini memperbesar kekuatan serangan sambil meminimalkan risiko pada pilot.
Performa Tempur Maksimal
KAAN mengusung dua mesin berkecepatan Mach 1,8, hampir dua kali kecepatan suara.
Radius tempurnya mencapai 600 mil laut atau sekitar 1.100 kilometer.
Jet ini ideal untuk berbagai misi, mulai dari patroli udara, intersepsi, pengawasan maritim, hingga serangan strategis jarak jauh.
Minim Risiko Politik
Dengan harga per unit sekitar 208 juta dollar AS (Rp3,3 triliun), KAAN lebih hemat dibandingkan F-35.
Yang lebih menarik, KAAN tidak terikat regulasi ekspor ketat seperti F-35 buatan AS, sehingga Indonesia dapat mengoperasikannya tanpa khawatir terkena embargo atau batasan politik.
Transfer Teknologi dan Produksi Bersama
Indonesia tak hanya membeli, tetapi juga akan memproduksi sebagian jet ini melalui kolaborasi industri pertahanan dengan Turkiye.
Ini mencakup transfer teknologi, pelibatan tenaga kerja lokal, dan peningkatan kapabilitas industri nasional.
Turkiye menargetkan pengiriman 20 unit KAAN pertama untuk Angkatan Udaranya pada 2028, sementara 48 unit untuk Indonesia dijadwalkan datang bertahap dalam satu dekade mendatang.
Saat ini, enam prototipe jet tempur KAAN telah dikembangkan.
Langkah ini bukan sekadar pembelian alutsista, tapi juga bagian dari strategi besar Indonesia membangun kemandirian pertahanan dan memperkuat daya gentar di kawasan Indo-Pasifik.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]