WahanaNews.co | Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) minta produsen pesawat Boeing meningkatkan fitur keamanan di saat mulai digunakannya layanan 5G.
Pasalnya, layanan telepon dengan jaringan 5G atau spektrum C-Band nirkabel bisa mengganggu sistem elektronik di pesawat.
Baca Juga:
Segera Transisi ke 4G, XL Axiata Matikan Layanan 3G di 343 Kota
"FAA meminta operator Boeing 787 untuk mengambil tindakan pencegahan tambahan ketika mendarat di landasan pacu basah atau bersalju di bandara tempat layanan nirkabel baru," tulis laporan Reuters, dikutip Minggu (16/1/2022).
FAA mengatakan gangguan 5G dapat mencegah mesin dan sistem pengereman beralih ke mode pendaratan yang dapat mencegah pesawat berhenti di landasan.
"Arahan tersebut mengharuskan kru mewaspadai risiko ini dan untuk mengadopsi prosedur keselamatan khusus saat mendarat di landasan pacu. Hal ini juga akan mempengaruhi 137 pesawat AS dan 1.010 pesawat di seluruh dunia," ungkap Reuters, Minggu (16/1/2022).
Baca Juga:
Kanada Ogah Pakai Teknologi 5G Huawei dan ZTE
Dua operator telekomunikasi, AT&T dan Verizon yang memenangkan hampir semua spektrum C-Band dalam lelang senilai $80 miliar tahun lalu, pada 3 Januari sepakat untuk menyangga zona di sekitar 50 bandara untuk mengurangi risiko interferensi. Mereka juga sepakat untuk menunda penempatan selama dua minggu.
Arahan FAA melarang operator mengirim atau melepaskan 787 ke bandara yang terkena dampak ketika fungsi pengereman dan anti-selip tertentu di pesawat tidak dapat dioperasikan.
Selain itu, FAA juga telah mengeluarkan hampir 1.500 pemberitahuan yang merinci sejauh mana potensi dampak layanan 5G sejak Kamis lalu.