"Seluruh sejarah Amerika, mulai dari penindasan orang-orang India, adalah perang berdarah untuk pemusnahan," sebut Medvedev merujuk pada penduduk asli Amerika.
Sejak Putin memerintahkan pengiriman tentara Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, Medvedev secara rutin menyampaikan pernyataan dan melontarkan komentarnya via media sosial.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Salah satu komentarnya yaitu untuk menyerang negara-negara Barat dan pihak-pihak yang kritis terhadap Moskow.
Bulan lalu, dia menyerang pihak-pihak yang disebutnya 'membenci' Rusia, dan bersumpah untuk 'membuat mereka menghilang'.
Tidak hanya itu, Medvedev pada akhir Juni lalu mengancam aliansi militer NATO. Hal ini terkait ekspansi ke Semenanjung Crimea yang dicaplok Rusia dari Ukraina sejak tahun 2014.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Saat itu Medvedev mengingatkan bahwa gangguan atau ekspansi apapun oleh negara anggota NATO terhadap Crimea bisa dianggap sebagai deklarasi perang terhadap Rusia.
"Bagi kami, Crimea merupakan bagian dari Rusia. Dan itu berarti selamanya. Setiap upaya untuk melanggar batas Crimea merupakan deklarasi perang terhadap negara kami," tegas Medvedev kepada situs berita Moskow, Argumenty i Fakty, seperti dilansir Reuters pada 28 Juni lalu.
Situasi itu bahkan sebut Medvedev, bisa memicu terjadinya 'Perang Dunia III'.