WahanaNews.co
| Para pemimpin negara anggota disebut mencapai
kesepakatan terkait isu Myanmar dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN berupa
lima poin konsensus.
"Kami
mengakui peran positif dan konstruktif ASEAN dalam memfasilitasi solusi damai
untuk kepentingan rakyat Myanmar dan penghidupan mereka," ujar Ketua ASEAN,
Sultan Hassanal Bolkiah, yang juga Kepala Negara Brunei Darussalam, dalam
pernyataan resminya, Sabtu (24/4/2021).
Baca Juga:
Strategi Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Australia Kembali Diperkuat untuk Lanjutkan Berbagai Komitmen Kerja Sama
"Dan
karena itu menyetujui 'lima poin konsensus' yang dilampirkan pada pernyataan
Ketua ini," lanjutnya.
Ia
merinci, lima konsensus itu terdiri dari, pertama, kekerasan harus segera
dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya.
Kedua,
dialog konstruktif antara semua pihak terkait untuk mencari solusi damai demi
kepentingan rakyat.
Baca Juga:
Dukung World Water Forum 2024, PLN Bakal Siapkan 52 Charging Station
Ketiga,
utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog dengan
bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Keempat,
ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre.
Kelima,
utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu semua pihak
terkait.
Sebelumnya,
PM Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengklaim, pemimpin junta militer Myanmar
sepakat untuk mengakhiri kekerasan terhadap warga sipil.
Perdana
Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, juga menyebut Min Aung Hlaing tidak
menentang usulan untuk mengirim bantuan kemanusiaan. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.