Nasionalisme yang dimaksud adalah bahwa China harus mengembangkan kesadaran nasional untuk menyatukan rakyatnya dalam menghadapi agresi imperialis.
Prinsip demokrasi berarti kekuatan rakyat untuk mengekspresikan keinginan politik mereka.
Baca Juga:
Asia Selatan Memanas, China Ancam Turun Gunung Jika Pakistan Diserang
Sementara kesejahteraan rakyat dapat dipahami sebagai kritik langsung terhadap pemerintahan Dinasti Qing membiarkan rakyatnya hidup dalam kemelaratan.
Atas pemikiran itu, ketika kembali ke China pada 1883, Sun Yat Sen merasa sangat terganggu dengan keterbelakangan di negerinya.
Penguasa menuntut pajak yang terlalu tinggi, sementara rakyatnya dibiarkan miskin dan tidak memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan pemikiran.
Baca Juga:
Trump Puji Pembicaraan Dagang AS-China di Swiss: Banyak yang Disepakati
Sun Yat Sen yakin bahwa China perlu ditata dengan cara yang baru melalui revolusi.
Setelah meninggalkan dunia medis, ia kembali ke Hawaii guna mendirikan organisasi pergerakan yang akan menjatuhkan kekuasaan Dinasti Qing.
Pada 1894, Sun Yat Sen mulai menyerukan penghapusan monarki dan pembentukan republik.