WAHANANEWS.CO, Jakarta - Lebih dari 500 warga negara Mesir dilaporkan terdampar di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah.
Mereka ditahan karena tidak memiliki visa haji saat tiba di Arab Saudi.
Baca Juga:
Visa Haji Furoda Belum Terbit, Kemenag: Belum Ada Informasi Resmi
Dilansir dari Gulf News, Senin (21/4/2025), ratusan warga Mesir tersebut datang dengan niat menunaikan ibadah haji.
Namun, mereka tidak mengantongi izin resmi sebagaimana yang dipersyaratkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Pejabat yang mengetahui masalah ini mendorong otoritas Saudi untuk mendeportasi mereka ke negara asalnya.
Baca Juga:
36 Calon Haji Non Prosedural Gagal Berangkat karena Gunakan Visa Kerja
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi telah lama memperingatkan tentang pembatasan penggunaan visa selain visa haji selama musim haji 2025.
Langkah ini diambil demi menjaga kelancaran penyelenggaraan haji, menghindari kepadatan berlebih, dan menjamin keselamatan para jemaah yang telah terdaftar secara resmi.
Otoritas Saudi pun menegaskan bahwa pelanggaran terhadap kebijakan ini akan dikenai sanksi berupa penahanan dan deportasi.
Menanggapi situasi tersebut, Kementerian Pariwisata Mesir mengimbau warganya untuk tidak tergiur dengan tawaran perjalanan ibadah haji dari agen perjalanan tidak resmi.
Kementerian menegaskan bahwa satu-satunya jalur sah untuk berangkat haji adalah melalui skema yang telah disahkan oleh negara.
Di sisi lain, otoritas penerbangan Mesir mulai memperketat pengawasan terhadap keberangkatan warga ke Arab Saudi selama musim haji.
Beberapa penerbangan bahkan melakukan penyaringan penumpang sebelum naik ke pesawat.
Salah satunya adalah penerbangan Flynas XY588, di mana hanya 38 dari total penumpang yang diizinkan melanjutkan perjalanan ke Jeddah, sementara 130 lainnya ditolak naik karena tidak memiliki visa yang sesuai.
Perusahaan Bandara Mesir juga telah mengeluarkan peringatan kepada publik, menyerukan agar calon pelancong memverifikasi visa mereka sebelum datang ke bandara.
Warga juga diingatkan untuk berkoordinasi dengan biro perjalanan resmi guna menghindari risiko penolakan atau penahanan di perbatasan.
Sebagai salah satu dari lima rukun Islam, ibadah haji memerlukan perencanaan dan manajemen logistik berskala besar.
Pemerintah Arab Saudi menerapkan sistem ketat untuk memastikan ibadah ini berjalan dengan aman dan tertib bagi jutaan umat Islam dari seluruh dunia.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]