WahanaNews.co | Pemerintah Taliban di Afghanistan hingga saat ini masih belum mengumpulkan uang setoran pembayaran listrik dari Afghanistan. Hal ini membuat Afghanistan terancam gelap gulita saat musim dingin tiba akibat Taliban belum bayar tunggakan listrik di Asia Tengah.
bekas kepala eksekutif perusahaan listrik Afghanistan Da, Afghanistan Breshna Sherkat--Daud Noorzai memperingatkan, pemadaman listrik bisa berubah menjadi bencana kemanusiaan saat musim dingin tiba. Noorzai mundur dari jabatannya dua pekan setelah Taliban berkuasa.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
"Konsekuensinya akan berlaku di seluruh negeri, terutama di Kabul. Akan ada pemadaman dan itu akan membawa Afghanistan kembali ke abad kegelapan dalam hal listrik dan telekomunikasi," kata Noorzai.
Ia hingga kini tetap menjalin hubungan dengan manajemen Da Afghanistan Breshna Sherkat yang masih bekerja.
Afghanistan mengimpor listrik dari sejumlah negara tetangga seperti Uzbekistan, Tajikistan dan Turkmenistan yang menyumbang setengah dari suplai listrik nasional. Iran menyediakan pasokan tambahan ke wilayah barat negara itu.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Produksi dalam negeri, sebagian besar adalah pembangkit listrik tenaga air, terancam seret akibat bencana kekeringan tahun ini. Afghanistan tidak memiliki jaringan listrik nasional.
Hampir separuh kebutuhan listrik di Kabul berasal dari impor dari negara-negara Asia Tengah. Biasanya terjadi pemadaman bergilir di Afghanistan. Namun sejak Taliban berkuasa, pemadaman jarang terjadi.
Taliban tak lagi menyerang jalur transmisi di Asia Tengah. Selain itu kebutuhan listrik industri masih berhenti. Fasilitas militer dan pemerintah sebagian besar juga menganggur.