WahanaNews.co | Taliban membuka lowongan kerja bagi masyarakat Afghanistan.
Namun, imbalan yang diterima masyarakat adalah gandum, bukan uang.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Kebijakan ini dilakukan untuk menangani ancaman kelaparan yang menghantui Afghanistan.
Pihak Taliban menargetkan “pembayaran tanpa uang” ini untuk pengangguran Afghanistan yang terancam kelaparan saat musim dingin nanti.
"Ini adalah langkah penting untuk menangani pengangguran," tutur juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam AFP.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Zabihullah juga menyinggung bahwa para pekerja harus bekerja keras.
Mujahid menyampaikan, skema ini akan diluncurkan di berbagai kota besar Afghanistan.
Ia juga menyatakan, Taliban akan merekrut 40 ribu orang di ibukota negara itu, Kabul.
Kabarnya, Taliban akan mendistribusikan 11.600 ton gandum di Kabul, dengan 55.000 ton lainnya didistribusikan di beberapa daerah Afghanistan lain, seperti Herat, Jalalabad, Kandahar, Mazar-i-Sharif, dan Pol-i-Khomri.
Rencananya, para pekerja akan menggali saluran air dan teras resapan salju kala musim dingin untuk memerangi kekeringan di negara itu.
Selain harus memerangi ancaman kelaparan, Taliban juga mengalami ancaman di bidang keamanan.
Sejak Taliban berkuasa beberapa bulan ini, ada empat bom yang terjadi di Afghanistan, yang beberapa di antaranya dilakukan oleh ISIS.
Sebelumnya, bom bunuh diri terjadi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Afghanistan, pada 26 Agustus lalu.
Kala itu, bandara tersebut masih dikerumuni ratusan warga yang ingin pergi melarikan diri dari negara tersebut.
Tak hanya itu, ISIS juga mengklaim pengeboman yang terjadi di Masjid Eid Gah, Kabul.
Ledakan yang terjadi ini bertepatan dengan pelaksanaan proses mensalatkan jenazah ibu dari juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Taliban juga menghadapi ancaman kemiskinan mengingat bantuan internasional terputus, harga pangan naik, dan pengangguran di negara itu melonjak. [dhn]