WahanaNews.co | Taliban
terus bergerak, dan kali ini berhasil merebut ibu kota provinsi ke-10
Afghanistan, Ghazni, pada Kamis (12/8/2021). Kini mereka semakin mendekati ibu
kota negara, Kabul. Seperti dilaporkan RT, kota Ghazni, terletak 150 km dari
Kabul.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Ibu kota provinsi Ghazni jatuh pada hari Kamis, menurut
laporan dari kepala dewan daerah, di samping pernyataan dari juru bicara
militan di media sosial.
Nasir Ahmad Faqiri, seorang anggota parlemen setempat, mengatakan
kepada kantor berita AFP bahwa "Taliban menguasai wilayah-wilayah utama kota,
kantor gubernur, markas polisi dan penjara."
Satu video yang diposting di Twitter dimaksudkan untuk
menunjukkan bendera Taliban dikibarkan di atas gedung polisi di kota itu.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Perebutan Ghazni adalah perolehan teritorial ke-10 minggu
ini dari kota provinsi yang strategis, dengan jarak hanya 150 km barat daya ibu
kota Afghanistan, Kabul.
Penyitaan itu terjadi ketika seorang pejabat dari intelijen
Amerika Serikat (AS) memberikan prediksi suram pada Selasa kepada Washington
Post, bahwa Kabul dapat diambil alih dalam jangka waktu antara beberapa minggu
hingga enam bulan.
Sumber anonim menyatakan bahwa "semuanya bergerak ke
arah yang salah," mengingat ekspansi cepat yang dibuat oleh gerilyawan
Taliban di seluruh Afghanistan.
Faizabad, ibu kota Provinsi Badakhshan barat laut di
perbatasan dengan Tajikistan, jatuh ke tangan Taliban pada Rabu setelah
pertempuran berhari-hari. Kota Farah dan Baghlan di Pul-i-Khumri bahkan sudah
direbut sehari sebelumnya.
Jerman Tolak Seruan Pengiriman Militer ke Afghanistan
Taliban telah menguasai sebagian besar Afghanistan ketika
pasukan AS terus menarik diri dari negara yang dilanda perang itu, dengan semua
tentara bersiap untuk pergi pada akhir bulan.
Presiden Joe Biden mengatakan pemerintahannya tidak menyesal
mengirim pasukan pulang setelah menghabiskan lebih dari satu triliun dolar
untuk kampanye berdarah 20 tahun.
Pada Selasa (10/8), Biden menegaskan kepada wartawan di
Gedung Putih. "Afghanistan harus berjuang untuk diri mereka sendiri, untuk
bangsa mereka," katanya. [dhn]