“Di bawah penyiksaan yang brutal dan terus menerus dari Taliban, para reporter itu empat kali kehilangan kesadaran,” ujarnya.
Zaki pun menegaskan bahwa insiden yang menimpa kedua rekannya tersebut tak bisa diterima.
Baca Juga:
Soroti Kekerasan Terhadap Jurnalis Perempuan, AJI: SOP Belum Maksimal
“Kami ingin Taliban membawa prajuritnya kepada keadilan. Kami dan semua organisasi media bersatu melawan siksaan yang tak bisa diterima itu,” ujarnya.
Menurut pengawas Hak Asasi Manusia (HAM), Human Rights Watch, Taliban telah menahan dan menyerang jurnalis serta memberlakukan pembatasan baru untuk pekerja media.
Mereka menuntut agar serangan dihentikan dan pembatasan dibatalkan.
Baca Juga:
Pernah Dinilai Lecehkan Profesi Jurnalis, Ini Sederet Blunder Ganjar Pranowo
“Otoritas Taliban mengatakan mereka akan membiarkan fungsi media bekerja lama, karena mereka menghormati nilai-nilai Islam, namun mereka terus menghalangi jurnalis melaporkan demonstrasi,” tutur Direktur Human Rights Watch Asia, Patricia Gossman.
“Taliban harus memastikan semua jurnalis bisa melakukan tugasnya, tanpa pembatasan yang penuh kekerasan atau ketakutan,” katanya.
Mereka pun melaporkan Taliban sebelumnya telah menahan jurnalis foto, Wahid Ahmadi dari Tolonews, dan kini telah dilepaskan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.