WahanaNews.co | Tanjung Benoa yang berlokasi di Kabupaten Badung, Bali, jadi kampung pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara yang telah terverifikasi oleh Komisi Oseanografi Antar-Pemerintah (IOC) UNESCO sebagai Komunitas Siap Bencana Tsunami, menurut BMKG.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, dalam twit-nya di akun @DaryonoBMKG, 23 Mei, mengungkapkan pencapaian tersebut.
Baca Juga:
22 Tsunami Gate dan 20 Akselerograf Siap Deteksi Bahaya Megathrust di Banten
"Alhamdulillah, Kelurahan Tanjung Benoa Tsunami Ready Community sudah masuk Peta Global UNESCO IOC Tsunami Ready," ungkap Daryono.
Saat dijumpai di stan BMKG di ruang pameran kegiatan Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (GPDRR) Ketujuh di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Kamis (26/5/2022), staf Pusat Gempa Tsunami BMKG Admiral Musa Julius menjelaskan bahwa dalam lingkup di Asia, baru India dan Indonesia yang memiliki kampung tanggap bencana tsunami.
Menurutnya, seluruh kampung yang sudah diverifikasi UNESCO tersebut sudah melalui penyeleksian ketat untuk dapat masuk sebagai Komunitas Siap Bencana Tsunami (Tsunami Ready Community).
Baca Juga:
Mitigasi Megathrust: BMKG Apresiasi Daerah yang Siap, Tapi Tantangan Tetap Ada
"Ada 12 indikator," kata Admiral menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi satu kampung agar dapat masuk dalam peta "Tsunami Ready Communities" milik UNESCO (dapat di lihat di tsunamireadyviewer.ioc-tsunami.org/).
Admiral mencontohkan salah satu indikatornya adalah sosialisasi siaga tsunami mandiri minimal 3 kali dalam setahun.
Indikator-indikator tersebut dibagi dalam tiga kategori besar: penilaian, kesiapan, dan respons, yang masing-masingnya sebagai berikut: