WahanaNews.co | Sebagai
ikhtiar menekan jumlah kasus positif Covid, Pemerintah Swedia segera menerapkan
kebijakan larangan pertemuan yang dihadiri lebih dari 8 orang.
Baca Juga:
Siloam Hospitals Jadi Tuan Rumah Kunjungan Delegasi SISP 2025 dari Swedia
Dikutip dari AFP, Selasa (17/11), aturan pembatasan
pertemuan publik itu sebenarnya bukan hal baru di Swedia. Sebelumnya mereka
membatasi sebuah pertemuan publik dapat diikuti antara 50 hingga 300
orang.
Swedia kini mengubahnya hanya menjadi 8 orang saja untuk
setiap pertemuan publik. Aturan itu berlaku mulai 24 November mendatang.
Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven, mengatakan pembatasan
ketat ini menjadi yang pertama bagi Swedia. Menurutnya aturan ini perlu
diterapkan demi meminimalisir potensi penularan yang lebih besar di negaranya.
Baca Juga:
Swedia dan Indonesia Perkuat Kerja Sama Kesehatan Lewat MoU di SISP 2025
"Ini akan menjadi lebih buruk. Lakukan tugas Anda dan
bertanggung jawab untuk menghentikan penyebaran virus," kata Lofven.
Lofven menambahkan pembatasan ini hanya berlaku untuk
pertemuan publik seperti acara olahraga dan budaya. Sejauh ini, ia menyebut tak
ada larangan bagi pertemuan pribadi di rumah selama masih dalam jumlah yang
wajar.
Selain itu Lofven memastikan sekolah dan restoran di Swedia
akan tetap buka, meskipun tetap ada pembatasan yang diterapkan yakni maksimal
delapan orang. Lofven juga kembali mengingatkan soal pentingnya membatasi
kontak sosial selama masa pandemi ini.
"Jangan pergi ke gym, jangan pergi ke perpustakaan,
jangan mengadakan pesta, batalkan," ucap dia.
Lebih lanjut, Lofven menuturkan pembatasan ketat ini
dilakukan karena pemerintah mencatat kecenderungan masyarakat Swedia yang masih
enggan mentaati aturan sejak awal pandemi virus corona.
"Pada musim semi, kami melihat kepatuhan yang besar.
Kami cukup meyakinkan kepada warga untuk membuat kebanyakan orang menjaga jarak
dan membatalkan rencana mereka. Sekarang kepatuhannya berkurang," tutur
dia.
Jumlah kasus positif COVID-19 di Swedia kini mencapai
177.355 orang. Sedangkan pasien meninggal sebanyak 6.164 orang. [qnt]