WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pada tahun 2019, BBC News Indonesia menerbitkan sebuah artikel yang berjudul "DPR: Anggota Parlemen Swedia Tak Dapat Tunjangan Mobil, Tanpa Tunjangan Keluarga dan Tinggal di Apartemen Sempit." A
rtikel ini mengulas kehidupan sederhana para anggota parlemen di Swedia, yang sangat kontras dengan anggota parlemen di banyak negara lain yang sering mendapatkan berbagai fasilitas mewah.
Baca Juga:
Raih 18 Trofi Selama Karir, Ini Profil Sven-Goran Eriksson yang Meninggal Dunia
Dalam artikel yang ditulis oleh Claudia Wallin di Stockholm, dijelaskan bahwa para anggota parlemen Swedia menjalani kehidupan yang jauh dari kemewahan.
Mereka tidak menikmati tunjangan seperti kendaraan pribadi atau rumah dinas besar, melainkan hidup dengan fasilitas yang terbatas dan gaji yang lebih rendah dibandingkan anggota parlemen di negara-negara lain.
Di Swedia, menjadi anggota parlemen tidak identik dengan gaji besar atau fasilitas mewah.
Baca Juga:
Akun Pembakar Al-Quran Salwan Momika Diblokir TikTok
Fokus utama mereka adalah menjalankan tugas sebagai wakil rakyat, bukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kenyamanan berlebih.
Hal ini tercermin dalam kebijakan ketat yang diterapkan, termasuk penggunaan transportasi umum dan tinggal di apartemen kecil.
"Kami ini tak berbeda dengan warga kebanyakan. Tugas utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistemewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi," kata ujar Per-Arne Hakansson, anggota DPR dari Partai Sosial Demokrat kala itu.