Kishida mengutuk serangan itu sebagai tak termaafkan dalam sebuah pernyataan.
"Latar belakang kejahatan ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi kebrutalan licik yang terjadi selama pemilihan yang merupakan dasar demokrasi, dan itu tidak dapat dimaafkan," katanya.
Baca Juga:
Laku Rp 21 Miliar, Tuna Raksasa Ini Cetak Rekor di Jepang
Seorang reporter NHK yang berada di tempat kejadian pada saat penembakan melaporkan mendengar dua suara tembakan sebelum Abe pingsan.
Menurut pemadam kebakaran setempat, Abe terluka di sisi kanan lehernya dan di dada kirinya.
Menteri Pertahanan Jepang dan adik Abe, Nobuo Kishi, dikutip oleh NHK mengatakan kepada wartawan pada Jumat sore waktu setempat bahwa rumah sakit di Nara tempat Abe dirawat bekerja keras untuk menyelamatkan hidupnya, termasuk dengan melakukan transfusi darah.
Baca Juga:
Demi Genjot Angka Kelahiran di Jepang, Tokyo Gratiskan Tempat Penitipan Anak
Dia mengatakan dia mengetahui laporan bahwa tersangka telah bekerja untuk Pasukan Bela Diri Maritim.
"Saya bekerja sama dengan penyelidikan polisi, jadi saya akan menahan diri dari komentar lebih lanjut," ujarnya.
"Tidak peduli apa latar belakang Anda, itu tidak dimaafkan," imbuhnya.