Hal ini dilaporkan oleh Wall Street Journal (WSJ), dikutip dari Al Jazeera.
Flight Data Recorder (FDR) pesawat ini ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat dan dikirim ke Amerika Serikat untuk dianalisis.
Baca Juga:
Kotak Hitam Kedua Pesawat China Eastern Airlines Ditemukan
Hasil analisis FDR menunjukkan, ada orang --mungkin pilot atau orang lain-- yang memaksa masuk ke kokpit dan mengeluarkan perintah paksaan untuk menukikkan badan pesawat.
"Pesawat itu melakukan apa yang diperintahkan oleh seseorang di kokpit," kata seseorang yang mengetahui penilaian awal oleh para ahli di Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS kepada WSJ.
Selain itu, pilot tidak menanggapi panggilan berulang dari pengontrol lalu lintas udara (ATC) dan pesawat terdekat selama pesawat naas tersebut menurun dengan cepat, kata pihak berwenang.
Baca Juga:
Dianalisis, Perekam Suara Kokpit China Eastern Airlines Dibawa ke Beijing
Satu sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa penyelidik sedang mencari tahu apakah kecelakaan itu adalah tindakan yang disengaja atau "sukarela".
Sementara, tangkap layar dari laporan Wall Street Journal tampaknya telah disensor di Weibo, platform mirip Twitter China, dan aplikasi pesan WeChat pada Rabu (18/5/2022) pagi.
Pada 11 April 2022 lalu, Administrasi Penerbangan Sipil China memberikan tanggapan terhadap rumor yang beredar di internet yang menyebutkan kecelakaan pesawat ini memang disengaja.