WahanaNews.co | Sepekan setelah pembubaran pemerintah, Presiden Tunisia, Kais Saied, mengeluarkan dekrit Presiden untuk memecat dan mengganti dua menteri lagi, Senin (2/8/2021).
Menurut pernyataan dari kantor
kepresidenan, dilansir Anadolu Agency, Senin (2/8/2021), dekrit tersebut memecat Ali al
Kaali, Menteri Ekonomi, Keuangan,
dan Investasi, serta menunjuk Siham al Boughdiri sebagai
penggantinya.
Baca Juga:
Jelang Ramadan 2024, Impor Kurma ke Indonesia Meningkat
Mohamed El-Fadil Karim, Menteri Teknologi dan Komunikasi
yang juga merangkap sebagai Menteri Pertanian, Perikanan dan Sumber Daya Air, pun diberhentikan dari tugasnya dan
digantikan oleh Nizar Bennaji.
Pekan lalu, Presiden Kais Saied
memberhentikan pemerintahan Perdana Menteri Hichem Mechichi, membekukan
parlemen, dan mengambil alih kekuasaan eksekutif dengan bantuan perdana menteri
baru.
Sejak 25 Juli, Saied memecat sejumlah
pejabat tinggi, termasuk Menteri Pertahanan, Ibrahim
al Bartajy, dan penjabat Menteri Kehakiman, Hasnaa
bin Suleiman.
Baca Juga:
Oposisi Boikot Pemilu Tunisia, Hanya 9 Persen Pemilih Berikan Suara
Saied menegaskan bahwa tindakannya
yang kontroversial itu bermaksud untuk "menyelamatkan" negara, sementara para
pengkritiknya menuduhnya melakukan kudeta.
Tunisia dipandang sebagai satu-satunya
negara yang berhasil melakukan transisi demokrasi di antara sekelompok negara
Arab yang menyaksikan revolusi kerakyatan di awal 2010-an yang menggulingkan
rezim-rezim yang berkuasa, termasuk Mesir, Libya, dan Yaman. [qnt]