WahanaNews.co | Kerusuhan maut kembali terjadi di Penjara Bellavista di kota Santo Domingo de los Colorados, Ekuador.
Sebanyak tiga belas napi tewas, dan dua orang lainnya terluka.
Baca Juga:
Aksi Penyiksaan Tahanan Palestina Direkam Sipir Penjara Israel
Dilansir dari Reuters, kejadian tersebut terjadi pada Senin (19/7).
Penjara Bellavista memang di penjara yang kejam.
Penjara itu berjarak sekitar 80 kilometer (50 mil) dari Quito.
Baca Juga:
Tentara Israel Dilaporkan Ramai-ramai Perkosa Tahanan Palestina
Merupakan penjara yang sama saat tragedi kerusuhan pada Mei lalu.
"Sayangnya, komando pusat melaporkan 13 (tahanan) tewas dan dua terluka," kata otoritas penjara negara Amerika Selatan tersebut, SNAI di Twitter seperti dilansir dari kantor berita Reuters, Selasa (19/7/2022).
SNAI menyatakan, para petugas penjara, dibantu oleh militer dan polisi, telah dapat menguasai kembali fasilitas tersebut.
Kerusuhan di Perjara Sering Terjadi
Kerusuhan mengerikan sering terjadi di penjara-penjara di Ekuador.
Di mana, geng-geng narkoba berlomba untuk kuasai rute perdagangan.
Persaingan itu berubah menjadi petaka dengan kekerasan yang mengerikan dari balik penjara.
Beberapa narapidana bisa berakhir dengan kepala terpenggal.
Ekuador terletak di antara produsen kokain terbesar di dunia, Kolombia dan Peru.
Ekuador telah menyaksikan gelombang kekerasan yang mengerikan karena pertemuan antar kelompok narkoba yang bersaing.
Negara berpenduduk 17,7 juta orang ini populer di kalangan para penyelundup narkoba.
Ekuador memiliki perbatasan yang lemah, ekonomi yang terdolarisasi, dan pelabuhan-pelabuhan utama untuk ekspor.
Penjara-penjara di Ekuador penuh sesak dan kekurangan penjaga. Mereka dengan mudah mendapatkan senjata termasuk senjata api.
Ditambah dengan praktik korupsi yang merajalela sehingga para narapidana bisa mendapatkan semua jenis barang selundupan, termasuk senjata api dan bahan peledak.
Sejak Februari 2021, ada hampir selusin pembantaian di penjara-penjara di negara itu.
Beberapa di antaranya telah menjadi pembantaian terburuk di Amerika Latin, dengan sekitar 400 narapidana tewas. [rin]