Topan tersebut menerjang daratan di provinsi pesisir utara Vietnam, Quang Ninh dan Haiphong, dengan kecepatan angin hingga 149 kilometer per jam (92 mil per jam) pada Sabtu (7/9) sore waktu setempat.
Topan Super Yagi mengamuk selama sekitar 15 jam sebelum berangsur-angsur melemah menjadi depresi tropis pada Minggu (8/9) pagi waktu lokal.
Baca Juga:
Bakamla RI dan VCG Perkuat Kerjasama Lewat Latihan SAR serta Olahraga Persahabatan
Departemen meteorologi Vietnam memperkirakan hujan lebat di provinsi utara dan tengah dan memperingatkan akan terjadinya banjir di daerah dataran rendah, banjir bandang di sungai, dan tanah longsor di lereng curam.
Yagi masih berupa badai ketika bertiup dari Filipina barat laut ke Laut Cina Selatan pada hari Rabu (4/9) lalu, menyebabkan sedikitnya 20 orang tewas dan 26 lainnya hilang, sebagian besar akibat tanah longsor dan banjir yang meluas di negara kepulauan tersebut.
Badai itu kemudian bergerak ke China, menewaskan tiga orang dan melukai hampir seratus orang lainnya, sebelum mendarat di Vietnam.
Baca Juga:
Buka Pra-KTT Pemimpin Perempuan ASEAN, Menteri PPPA Sebut Ekonomi Perawatan Penting bagi Ketahanan Masyarakat
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.