Dalam proposal yang disampaikan Partai Republik sebanyak 320 halaman tersebut, utang pemerintah AS akan dinaikkan hingga US$ 32,9 triliun. Namun, pemerintah AS harus 'mengencangkan ikat pinggang' dan memotong anggaran belanjanya hingga US$ 4,8 triliun dalam 10 tahun ke depan.
Namun Biden yang akan kembali mencalonkan diri jadi calon presiden dalam pemilu AS 2024 ini disebut bakal menolak pemangkasan anggaran belanja tersebut. Bahkan Biden disebut bakal memveto proposal undang-undang dari Partai Republik tersebut.
Baca Juga:
Gawat! Banyak Anak Muda Terlilit Utang PayLater, OJK Serukan Edukasi Keuangan
Apabila voting gagal, DPR dapat dipaksa melakukan keinginan Biden, yaitu kenaikan batas utang tanpa pemangkasan anggaran belanja. Moody's Analytics bahkan mengatakan bila pemangkasan belanja dilakukan, maka pertumbuhan ekonomi bakal turun 0,6% dan 'membunuh' 780.000 pekerjaan.
Seorang analis bernama Konrad Petriaitis memprediksi, McCarthy akan menang dan membuat Biden tertekan, sehingga akhirnya terpaksa berunding. Menurutnya, Biden akan memberikan pesan bahwa Partai Demokrat merupakan penjaga ekonomi yang baik dan pemerintahannya mampu mengatasi tekanan eksternal yang parah.
"Namun, pesannya dipotong, jika negosiasi plafon utang mengarah ke default," kata Konrad.
Baca Juga:
OJK Bongkar Utang Jumbo Sritex: Ada Rp 14,64 Triliun yang Menanti Pembayaran
Untuk diketahui, selama ini surat utang pemerintah AS dianggap sebagai aset yang aman oleh seluruh investor dunia, dan dianggap tidak akan gagal bayar. Bahkan suku bunga dari surat utang ini menjadi ukuran atau benchmark untuk seluruh produk investasi dunia.
Pada ekonom berpendapat, bila pemerintah AS gagal bayar, maka investor dunia akan panik. Kondisi ini akan membuat bunga kredit naik tinggi dan jutaan pekerjaan bakal hilang.
Selama ini, Kementerian Keuangan AS telah melakukan sejumlah cara pengaturan keuangan untuk tetap bisa membayar utang-utangnya. Cara ini diprediksi bakal terus dilakukan hingga akhir Juli 2023. Meskipun sejumlah pihak menyatakan, ruang gerak Kemenkeu AS bakal habis pada pertengahan Juni 2023.