Belum reda ketakutan warga, penikaman kembali terjadi di Korsel sehari kemudian. Kali ini, seorang pria menikam satu guru di Sekolah Menengah Atas Songchon di Dejeon.
Diberitakan Associated Press, sejumlah pejabat Badan Kepolisian Metropolitan Daejeon mengatakan pelaku menunggu guru itu keluar dari ruang kelas, lalu menikamnya. Pelaku sempat berupaya kabur, tapi kemudian ditangkap aparat.
Baca Juga:
Pjs. Gubernur Kaltara Togap Simangunsong Terima Kunjungan Investor Korea Selatan Oktober 2024
Dua peristiwa berturut-turut ini terjadi sekitar dua pekan setelah penikaman mengguncang Seoul pada 21 Juli. Kala itu, seorang pria menikam setidaknya empat pejalan kaki di satu ruas jalan di dekat stasiun kereta bawah tanah.
Satu orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat insiden tersebut. Pelaku sempat ditahan, tapi kemudian meninggal dunia berdasarkan laporan Associated Press.
Presiden Yoon Suk Yeol pun tak tinggal diam. Setelah penikaman pada Kamis lalu, Yeol memerintahkan kepolisian untuk mengerahkan semua sumber daya untuk meredam kekhawatiran warga.
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Komisioner Jenderal Kepolisian Korsel, Yoon Hee Keun, juga memperingatkan warga untuk waspada akan serangan serupa di kemudian hari.
Dalam beberapa waktu belakangan, jagat maya Korsel memang diramaikan sejumlah ancaman pembunuhan yang membuat warga waswas.
"Saya meminta keluarga dan teman-teman saya untuk berdiam di rumah saja. Saya harap orang-orang yang mengunggah ancaman itu dilacak dan dihukum berat," kata seorang warga yang enggan diungkap identitasnya.