WahanaNews.co, Jakarta - Korea Selatan panik usai diteror tiga aksi penikaman.
Polisi pun memburu 54 orang terkait ancaman pembunuhan di jagat maya yang membuat warga khawatir kejadian serupa terulang.
Baca Juga:
Pjs. Gubernur Kaltara Togap Simangunsong Terima Kunjungan Investor Korea Selatan Oktober 2024
Kepanikan terpancar jelas dari warga yang tinggal di lokasi dekat salah satu insiden penikaman terjadi pada pekan lalu di Seongnam, Seoul, pada pekan lalu.
"Saya selalu mengatakan kepada anak-anak saya agar berhati-hati ketika mereka pergi ke luar negeri karena takut kejahatan bersenjata, tapi saya sekarang lebih takut berada di Korea Selatan," ujar seorang warga, Lee Young Ja.
Insiden di Seongnam itu memang menyedot perhatian publik karena pelaku memulai aksinya dengan menabrakkan mobilnya ke arah trotoar yang dipenuhi pejalan kaki.
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Ia kemudian keluar dari mobil dan menikam sejumlah orang di dalam salah satu mal di Seongnam. Pelaku akhirnya ditangkap, tapi 14 orang terluka dalam insiden tersebut.
Seorang warga lainnya di daerah tersebut, Choi Jun Ho, mengaku kini lebih berhati-hati ketika berjalan ke tempatnya bekerja di dekat mal tersebut.
"Sangat mengerikan. Kejadian seperti ini dapat terjadi di dekat saya," ucap Choi, seperti dikutip Reuters.
Belum reda ketakutan warga, penikaman kembali terjadi di Korsel sehari kemudian. Kali ini, seorang pria menikam satu guru di Sekolah Menengah Atas Songchon di Dejeon.
Diberitakan Associated Press, sejumlah pejabat Badan Kepolisian Metropolitan Daejeon mengatakan pelaku menunggu guru itu keluar dari ruang kelas, lalu menikamnya. Pelaku sempat berupaya kabur, tapi kemudian ditangkap aparat.
Dua peristiwa berturut-turut ini terjadi sekitar dua pekan setelah penikaman mengguncang Seoul pada 21 Juli. Kala itu, seorang pria menikam setidaknya empat pejalan kaki di satu ruas jalan di dekat stasiun kereta bawah tanah.
Satu orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat insiden tersebut. Pelaku sempat ditahan, tapi kemudian meninggal dunia berdasarkan laporan Associated Press.
Presiden Yoon Suk Yeol pun tak tinggal diam. Setelah penikaman pada Kamis lalu, Yeol memerintahkan kepolisian untuk mengerahkan semua sumber daya untuk meredam kekhawatiran warga.
Komisioner Jenderal Kepolisian Korsel, Yoon Hee Keun, juga memperingatkan warga untuk waspada akan serangan serupa di kemudian hari.
Dalam beberapa waktu belakangan, jagat maya Korsel memang diramaikan sejumlah ancaman pembunuhan yang membuat warga waswas.
"Saya meminta keluarga dan teman-teman saya untuk berdiam di rumah saja. Saya harap orang-orang yang mengunggah ancaman itu dilacak dan dihukum berat," kata seorang warga yang enggan diungkap identitasnya.
The Korea Herald melaporkan saat ini kepolisian sudah melacak keberadaan setidaknya 54 orang terkait ancaman pembunuhan yang diunggah di media sosial.
Saat ini, mereka sedang memeriksa kembali kasus masing-masing orang dan kemungkinan dakwaan yang bisa dijatuhkan.
Menurut sejumlah pejabat kepolisian, beberapa dari puluhan orang itu masih anak-anak.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]