Pada
1940, kastil ini berubah fungsi jadi pusat pembantaian, di mana 30.000 orang
penyandang disabilitas dan keterbelakangan mental dibunuh, sampai akhirnya
terhenti oleh protes publik.
Setahun
kemudian, kastil ini kemudian digunakan untuk membunuh 12.000 tahanan di bawah
program "Action 14f13" --kampanye Nazi untuk membunuh tahanan yang tak mampu lagi
untuk bekerja.
Baca Juga:
Bantai Wanita dan Anak-anak, Erdogan sebut Kebiadaban Israel Mirip Nazi
Tahanan
Spanyol dan Polandia juga dibunuh di sini.
De Lang
mengatakan, ada dua cara Nazi menggunakan gas untuk membunuh.
"Selama
perjalanan bus, setengah jalan menuju kastil, dan kemudian di Hartheim ada
semacam tempat di mana tak ada yang bisa melihat apa yang sedang terjadi,"
tutur de Lang.
Baca Juga:
Ribut dengan Rusia, Diam-diam Israel Bantu Ukraina
Apa
yang tidak diketahui, banyak warga Belanda yang menjadi tahanan telah dibunuh
di kamar gas Hartheim.
Pihak
keluarga diberi informasi palsu dan secara luas diasumsikan anggota keluarga
mereka meninggal karena keracunan timbal di tambang.
De Lang
mengatakan, mereka telah dikirim ke Hartheim dan dibunuh sekitar 11-14 Agustus,
tapi penyebab kematian mereka dipalsukan selama berpekan-pekan kemudian.