WahanaNews.co | Thailand bakal berhenti menggunakan vaksin Covid-19 buatan China, Sinovac. Ini dilakukan ketika persediaan di negara itu habis.
Hal ini dikatakan pejabat senior setempat Senin (18/10/2021). Sebelumnya Thailand menggunakan vaksin itu secara ekstensif dan mengombinasikannya dengan vaksin lain yang dikembangkan Barat.
Baca Juga:
Dampak Kejam Blokade Israel, 600 Ribu Anak Palestina Berisiko Lumpuh
"Kami berharap untuk mendistribusikan semua dosis Sinovac minggu ini," kata pejabat kesehatan Opas Karnkawinpong, dikutip Reuters, Selasa.
Nantinya, Thailand akan fokus menggabungkan vaksin lain, yakni AstraZeneca dengan yang dibuat oleh Pfizer/BioNTech. Thailand sendiri adalah salah satu negara pertama yang mengkombinasikan suntikan vaksin berbeda produsen guna menekan kasus Covid-19.
Thailand telah menggunakan 31,5 juta dosis Sinovac sejak Februari. Ini dimulai dengan para pekerja garis depan seperti tenaga kesehatan dan kelompok berisiko.
Baca Juga:
Pemerintah AS Berencana Setop Dana Vaksin Global untuk Negara Berkembang
Total 36% dari 72 juta warga sudah divaksin Akhir tahun ini, pemerintah berharap target 70% bisa dicapai.
Di 2022, Thailand berencana membeli total 120 juta vaksin Covid-19, dengan 60 juta dosis dari AstraZeneca. Thailand sendiri mengatakan hanya akan menggunakan vaksin yang efektif melawan varian baru.
Thailand telah mencatat 1,8 juta kasus dengan 18.336 kematian karena Covid-19 sejak awal pandemi. Lebih dari 98% terjadi dalam tujuh bulan terakhir. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.