WahanaNews.co | Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB mengatakan, Rusia tetap memiliki hak untuk menggunakan senjata nuklir jika negara itu "diprovokasi" oleh NATO.
Dmitry Polyanskiy, salah satu diplomat top Rusia di Amerika Serikat, berbicara kepada Sky News setelah juru bicara Vladimir Putin mengatakan bosnya dapat menekan tombol nuklir jika negara itu merasa menghadapi ancaman "eksistensial".
Baca Juga:
Soal Invasi Rusia, Dmitry Medvedev: Ada Kemungkinan Perang Nuklir
Ketika ditanya apakah Putin benar untuk mempertahankan prospek perang nuklir di seluruh dunia, Polyanskiy mengatakan: "Jika Rusia diprovokasi oleh NATO, jika Rusia diserang oleh NATO, mengapa tidak, kami adalah kekuatan nuklir."
“Saya tidak berpikir itu hal yang benar untuk dikatakan. Tapi itu bukan hal yang benar untuk mengancam Rusia, dan mencoba untuk mengganggu. Jadi ketika Anda berurusan dengan tenaga nuklir, tentu saja, Anda harus menghitung semua kemungkinan hasil dari perilaku Anda," katanya.
Wakil Duta Besar Rusia itu juga menolak pernyataan resmi pemerintah AS bahwa anggota angkatan bersenjata Rusia bersalah atas kejahatan perang di Ukraina.
Baca Juga:
Pakar Inggris: Jika Tembakkan Nuklir, Rusia Akan Tamat
"Saya tidak berpikir kami melakukan kejahatan perang di Ukraina," kata Polyanskiy.
"Tentu saja, bukan hak saya untuk menilai. Saya tidak ada di sana. Anda tidak ada di sana. Anda melihat videonya, Anda melihat banyak video yang dianggap sebagai berita palsu. Anda percaya satu hal, saya percaya hal lain," tambahnya.
Ia menunjukkan foto-foto Wakil Duta Besar yang diambil oleh wartawan Associated Press di Kota Mariupol, Ukraina, yang menggambarkan blok apartemen yang terkena rudal Rusia dan mayat anak-anak Ukraina yang dikubur di parit sempit tetapi dia menolak untuk mengakui bahwa Rusia bertanggung jawab.